Tim medis Unand berhasil pulihkan operasional RS Budi Agung Palu

id unand, palu

Tim medis Unand berhasil pulihkan operasional RS Budi Agung Palu

Tim medis Unand melakukan operasi di RS Budi Agung Palu. (Antara Sumbar/istimewa)

Padang, (Antaranews Sumbar) - Tim medis Universitas Andalas (Unand) yang diberangkatkan ke Palu, Sulawesi Tengah berhasil memulihkan kembali operasional RS Budi Agung Palu sehingga bisa dipakai kembali untuk menangani korban gempa.

"Tim Unand yang berjumlah tujuh personel mendapat tugas di RS Budi Agung, tidak jauh dari Mall Ramayana yang roboh, awalnya kondisinya cukup berantakan setelah ditata lagi akhirnya bisa dipakai," kata Ketua Tim Medis Unand, dr Muhammad Riendra SpBTKV di Padang, Senin.

Ia menceritakan saat tim pertama kali ke lokasi semua ruangan rumah sakit terlihat berantakan, plavon jatuh, namun struktur bangunan masih terlihat kuat.

"Kami menyaksikan belasan pasien dirawat di tenda, sebagiannya di tenda terpal dan ada tiga orang yang lukanya sudah terinfeksi," kata dia.

Kemudian tim menata salah satu ruang tindakan IGD sebagai kamar operasi minor dan melakukan pembersihan luka-luka pasien yang sudah mulai bernanah karena terkontaminasi air tsunami dan lumpur.

Ia menyebutkan selain beranggotakan tujuh personel tim juga membawa obat-obatan, peralatan operasi dan rendang.

Tujuh orang tim yang berangkat yaitu dr Muhammad Riendra, SpBTKV, dr Hermansyah, SpOT, dr Beni Indra, SpAn, dr Mhd Ishak (PPDS Bedah), dr Ramadanus (PPDS Bedah), Ns Ade Frana Wijaya, SKep dan Zafitra Patriotga, Amd Kep.

Sementara salah seorang anggota tim medis dr Hermansyah, SpOT mengatakan setelah dua hari bekerja membersihkan dan menata kembali RS Budi Agung Palu, akhirnya berhasil memulihkan operasional Rumah Sakit.

"Boleh dikatakan sekitar 70 persen pelayanan pasien bisa terlaksana, walau masih banyak keterbatasan," katanya.

Ia menceritakan selama proses pembersihan menata kembali RS, tetap dilakukan pelayanan dan operasi emergency serta perawatan luka, pelayanan pasien IGD yang terus berdatangan.

Selain itu kamar operasi sudah bisa berfungsi optimal untuk melakukan operasi pasien korban gempa dan tsunami Palu yang mengalami patah tulang sehingga tidak perlu lagi dirujuk ke Makasar.

Disamping itu tim medis Universitas Andalas juga berhasil meyakinkan petugas untuk mulai melakukan aktivitas kembali di dalam ruangan, walau tetap waspada setelah melakukan penilaian sederhana untuk menilai kekuatan gedung. (*)