Palu (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat terjadi 113 gempa bumi susulan setelah gempa utama bermagnitudo 5,7 di Poso, Sulawesi Tengah, pada Kamis (24/7) malam.
"Hingga Jumat pukul 14.00 WITA terjadi 113 gempa susulan. Gempa susulan memiliki kekuatan bervariasi, mulai magnitudo 1,8 hingga 5,5," kata Kepala BMKG Palu Sujabar, di Palu, Jumat.
Dia menjelaskan gempa susulan yang signifikan bermagnitudo 5,5, 4,9, dan 4,5. Gempa susulan terasa di sejumlah wilayah Sulawesi Tengah.
Menurut dia, hampir semua sesar di Sulawesi Tengah aktif.
"Kami mengimbau masyarakat tetap waspada," ujarnya.
BMKG meminta masyarakat tetap tenang dan menghindari bangunan retak atau rusak. BMKG memperkirakan aktivitas gempa susulan akan menurun seiring waktu.
"Jangan mudah percaya pada informasi yang tidak jelas sumbernya. Ikuti terus pembaruan dari kanal resmi BMKG dan pemerintah daerah," ujarnya.
Sebelumnya, Kabupaten Poso diguncang gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,7 dengan kedalaman 10 kilometer.
Gempa itu berdampak signifikan di dua kecamatan, yakni Pamona Tenggara dan Pamona Selatan, dengan kerusakan pada rumah warga serta ribuan jiwa yang harus mengungsi.
Menurut laporan resmi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulteng, wilayah yang paling terdampak adalah Kecamatan Pamona Tenggara, khususnya di Desa Tokilo, Tindoli, dan Tolambo.
