Empat sekolah Sijunjung dikunjungi tim penilai LSS provinsi

id UKS

Empat sekolah Sijunjung dikunjungi tim penilai LSS provinsi

Tim penilai Lomba Sekolah Sehat mendengarkan ekspose para kepala sekolah di Sijunjung (Ist)

Muaro (Antaranews Sumbar) - Empat sekolah mulai dari jenjang taman kanak-kanak, sekolah dasar, MTsN dan SMK dikunjungi tim penilai Lomba Sekolah Sehat (LSS), guna mendengarkan ekspose.

Rombongan tim delapan orang dari Provinsi Sumatera Barat berkunjung ke Kabupaten Sijunjung selama dua hari, Senin dan Selasa (1-2/10).

Secara rinci ke empat sekolah yang dikunjungi tim penilai itu, yakni TK Dharma Pertiwi Muaro, SD Negeri 08 Tanjung Bonai Aur, MTsN 04 Sumpur Kudus dan SMK Negeri 7 Sijunjung.

Selain menilai empat sekolah tersebut, tim penilai juga meninjau dan menilai Sekretariat Tim Pembina Usaha Kesehatan Sekolah (TP UKS) kabupaten, TP UKS Kecamatan Sumpur Kudus, Sijunjung dan TP UKS Kecamatan, Kamang Baru.

Tim penilai LSS yang berjumlah delapan orang itu diketuai Liza Jalinus. Selain meninjau ke lokasi sekolah, tim penilai juga mendengarkan ekspos Kepala Sekolah yang dipusatkan di SD Negeri 08 Tanjung Bonai Aur Kecamatan Sumpur Kudus.

Asisten I Setdakab mewakili Bupati Sijunjung, Irwandi menyampaikan ucapan selamat datang kepada tim penilai. "Selamat datang di Ranah Lansek Manih," ucap Irwandi.

Empat sekolah yang menjadi kunjungan tim penilai LSS tingkat Provinsi Sumatera Barat merupakan sekolah yang terbaik.

"Dari TK hingga SLTA, empat sekolah ini adalah yang terbaik,” kata Asisten I.

Ketua Tim Penilai, Liza Jalinus mengatakan, penilaian sekolah sehat dalam rangka merubah prilaku masyarakat.

Lomba ini bukan segala-galanya tapi paling tidak untuk memberikan motivasi agar sekolah dapat meningkatkan derajat kesehatan siswa dan menjaga kualitas kesehatan lingkungan sekolah dan sekitarnya, tambahnya.

Ia menyebutkan ada 14 indikator penilaian yang akan dilihat oleh tim, makanya dilakukan kunjungan langsung ke daerah.

Diantaranya, ruang kerja kepala sekolah, ruang guru, mushala, ruang UKS, kamar mandi, kantin, perpustakaan, labor, tempat penampungan sampah, tempat cuci tangan dengan air mengalir serta sifat dan prilaku warga sekolah dan masyarakat lingkungan sekolah radius 500 meter.

“Kita juga menilai apakah sekolah menjalankan program Adiwiyata, toga dan himbauan lainnya,” ujar Liza Jalinus.