Penobatan Raja Pagaruyung dihadiri raja-raja nusantara

id Raja, nusantara, kerajaan, pagaruyuang

Penobatan Raja Pagaruyung dihadiri raja-raja nusantara

Sejumlah kerajaan di nusantara hadir dalam penobatan Rajo Alam Pagaruyuang Darul Qarar, Sultan M Farid Thaib Tuanku Abdul Fattah, yang digelar di Istano Silinduang Bulan, Batusangkar, Sabtu 29/9. (Antara Sumbar/Fandi Yogari/18)

Batusangkar, (Antaranews Sumbar) - Raja-raja Nusantara yang tergabung dalam Majelis Agung Raja Sultan (Mars) Indonesia menghadiri penobatan Raja Alam Kerajaan Pagaruyuang Darul Qarar yang digelar di Istana Silinduang Bulan Batusangkar, Sumatera Barat.

Ketua Pelaksana, Fadlan Maalip Tuanku Bosa XIV Talu di Batusangkar, Sabtu, mengatakan dalam penobatan ini hadir raja-raja dan sultan dari berbagai daerah di Indonesia, Malaysia serta Brunei Darussalam.

"Selain raja dan sultan yang tergabung dalam Mars Indonesia, acara penobatan ini juga dihadiri oleh kerajaan kerabat Pagaruyuang," katanya.

Prosesi penobatan dan malewakan gala Rajo Alam ini dilakukan terhadap Sultan M Farid Thaib Tuanku Abdul Fattah sebagai Daulat Yang Dipertuan (DYD) Rajo Alam Pagaruyuang setelah mangkatnya Sultan Muhammad Taufiq Thaib beberapa waktu yang lalu.

Ia menyebutkan, dalam penobatan ini setidaknya hadir lebih kurang 50 an kerajaan yang di dalamnya sudah termasuk kerajaan-kerajaan yang menjadi kerabat Kerajaan Pagaruyuang.

Beberapa kerajaan tersebut diantaranya berasal dari Jawa, Kalimantan, Bali, Sulawesi, Sumatera, Malaysia, Brunei Darussalam serta raja-raja yang di Sumbar.

Raja Kerajaan Banjar, Kalimantan Selatan, Khairul Shaleh Almu'tashim Billah mengucapkan selamat atas dinobatkannya Sultan Farid Thaib sebagai Raja Alam Pagaruyuang.

Penobatan dan malewakan gala atau pemberian gelar ini diharapkan dapat melanjutkan keberlangsungan Kerajaan Pagaruyuang serta adat dan kebudayaan yang ada.

Keberadaan kerajaan, kesultanan maupun keraton menurutnya menjadi bagian yang penting dalam melestarikan serta menjaga kebudayaan di tengah-tengah arus modernisasi yang saat ini terjadi.

"Keberadaan kerajaan-kerajaan di nusantara sudah tercatat dalam sejarah dan menjadi bagian dari adanya bangsa Indonesia," ujarnya.*