Padang Aro, (Antaranews Sumbar) - Badan Pelestarian Pusaka Indonesia (BPPI) menyatakan mendukung usaha-usaha pelestarian pusaka melalui revitalisasi kawasan Saribu Rumah Gadang, dan akan ikut mempromosikannya menjadi bagian dari World Heritage UNESCO.
"Dukungan BPPI dalam pelestarian kawasan Saribu Rumah Gadang disampaikan langsung oleh ketuanya Catrini Kubontubuh pada temu wicara Pelestarian Pusaka dalam kegiatan Temu Pusaka Indonesia (TPI) yang diadakan BPPI di Semarang," kata Kepala Bagian Humas dan Protokol Solok Selatan, Firdaus Firman di Padang Aro, Senin.
Pihak BPPI katanya, meiminta pemerintah daerah menyiapkan dokumen-dokumen pendukung dan mereka juga menawarkan untuk melakukan Pelatihan Pusaka di Solok Selatan akhir tahun ini dengan tujuan memberikan pemahaman bagaimana pentingnya pelestarian pusaka.
Selain itu Catrini juga mengingatkan bahwa proyek revitalisasi rumah gadang tidak bisa diselesaikan dalam satu atau dua tahun saja, tetapi membutuhkan jangka waktu yang lama hingga puluhan tahun.
"Revitalisasi tidak hanya berbicara mengenai struktur fisik bangunan semata, tetapi juga menyangkut aspek-aspek lainya, seperti sosial, budaya, yang membutuhkan waktu yang cukup panjang," katanya.
Itu semua bertujuan agar wisatawan menjadi nyaman berkunjung ke Saribu Rumah Gadang khususnya dan Solok Selatan umumnya.
Pada temu wicara tersebut, Bupati Solok Selatan, Muzni Zakaria bersama Mantan Duta Besar Indonesia untuk Unesco, Prof. Bambang Hari Wibisono, menjadi narasumber sekaligus berdiskusi bersama pegiat pusaka dan arsitek yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
Berbagai masukan diterima oleh pemerintah Solok Selatan untuk kemajuan pariwisata, terutama kawasan Saribu Rumah Gadang.
Mantan Dubes RI untuk UNESCO Prof. Bambang Hari Wibisono juga mengapresiasi komitmen yang dilakukan oleh Bupati Solok Selatan Muzni Zakaria dalam usaha pelestarian budaya dalam bentuk revitalisasi rumah-rumah gadang di Solok Selatan.
"Kami melihat adanya semangat pelestarian dari pemerintah daerah, sehingga menjadi hal yang penting dalam sebuah komitmen untuk mendukung pelestarian pusaka di kawasan Saribu Rumah Gadang khususnya dan Indonesia umumnya," kata Firdaus Firman menirukan ucapan Prof. Bambang .
Di samping menyosialisasikan Kabupaten Solok Selatan dengan saribu rumah gadangnya melalui video singkat 10 menit, Bupati Muzni juga melakukan talk show di hadapan para pemerhati budaya dan juga arsitek dari berbagai daerah se-Indonesia.
Talk Show itu sendiri dimoderatori oleh Ketua Panitia TPI Agus Marsudi, seorang arsitek yang juga suami dari Menteri Luar Negri Retno Marsudi.
Kawasan Saribu Rumah Gadang sendiri sudah mendapat penghargaan sebagai Kampung Adat Terpopuler se-Indonesia tahun 2017, hingga mendapatkan kucuran dana Rp 110 Miliar dari pemerintah pusat untuk proyek revitalisasi kampung adat dalam bentuk perbaikan rumah-rumah gadang yang rusak, hingga nantinya penataan kawasan menjadi lebih baik lagi. (*)