Padang, (Antaranews Sumbar) - Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) wilayah X Prof Herri menilai industri juga menjadi acuan bagi pembangunan dan pengembangan pendidikan tinggi.
"Kuncinya riset, penguatan bidang tersebut akan menjadi faktor keterlibatannya pendidikan tinggi dalam dunia industri," katanya di Padang, Sabtu.
Menurut Herri riset atau penelitian yang dilaksanakan dosen atau mahasiswa bukan lagi semata pemahaman ilmu pengetahuan dalam skala laboratorium.
Melainkan juga sudah dipikirkan dan direncanakan pengembangan ke depannya, khususnya masuk dunia pasar.
Produk dari penelitian dosen atau mahasiswa sudah seharusnya memiliki nilai yang dapat diimplementasikan untuk kebutuhan masyarakat.
Untuk itu kampus perlu mengubah paradigma penelitian ke arah itu agar komitmen pemerintah untuk memajukan industri tercapai.
"Bila perlu kampus dapat mengembangkan penelitian yang kemudian dimasukkan ke dalam dunia pasar," ujar dia.
Misalnya kampus bidang kesehatan melakukan penelitian tentang alat kesehatan atau metode penyembuhan penyakit, meski dimulai dari skala laboratorium tetap saja keluarannya dalam bentuk Paten atau hak milik.
Atau sebuah penemuan teori baru dapat dilanjutkan menjadi sebuah buku atau jurnal yang ujungnya pada penguatan industri.
Bukan hanya itu, kampus juga mampu mendesain manajemen kewirausahaan yang melibatkan mahasiswa, dosen dan pegawai.
"Tidak hanya itu kampus juga perlu mendoktrin tujuan industri di bangku kuliah," kata dia.
Hal ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi mahasiswa dalam menguasai ilmu, keterampilan pada bidangnya sekaligus mulai memikirkan pengembangan ke depan.
Peluang ini kata dia, mendapat dukungan langsung dari Kemenristekdikti seperti pemberian hibah penelitian unggulan, program kreativitas mahasiswa dan bantuan dana wirausaha. (*)