Piala Dunia - Ceria kemengan dipertandingan pembukaan Piala Dunia laksana juara

id piala dunia

Piala Dunia - Ceria kemengan dipertandingan pembukaan Piala Dunia laksana juara

Piala Dunia Rusia. (ANTARA SUMBAR/Istimewa)

Rusia mengakhiri perjalanan tanpa kemenangan terlama mereka di Piala Dunia dalam lima pertandingan.
Moskow, (Antaranews Sumbar) - Keceriaan atas kemenangan 5-0 Rusia atas lawannya Arab Saudi laksaana juara.

Kemenangan itu adalah yang terbesar kedua dalam pertandingan pembukaan Piala Dunia, yang hanya dilampaui oleh juara Italia 7-1 atas Amerika Serikat pada tahun 1934.

Dalam 10 laga pembukaan Piala Dunia, negara tuan rumah tidak pernah kalah (tujuh kemenangan dan tiga seri).

Rusia mengakhiri perjalanan tanpa kemenangan terlama mereka di Piala Dunia dalam lima pertandingan.

Kemenangan di laga perdana tersebut disambut antusias oleh seluruh penggemar dan pendukung tuan rumah. Bahkan, euforia tersebut terus terbawa hingga hari kedua setelah pembukaan.

Mereka pun ingin segera menyaksikan pasukan "beruang merah" beraksi pada laga selanjutnya.

Usai laga penting tersebut, para fans atau penggemar dan politisi Rusia bergabung dalam luapan kegembiraan.

Televisi negara menunjukkan banyak orang Rusia di luar stadion utama Moskow bersorak-sorai mengibarkan bendera, tetapi sekaligus pula tertegun atas kemenangan itu karena tuan rumah adalah tim dengan peringkat FIFA terendah di turnamen.

Bahkan seorang pendukung Rusia yang mengenakan helm dan pakaian abad pertengahan mengatakan tidak menyangka atas kemenangan tersebut kepada TV negara bagian.

Ucapan terima kasih pun mereka tujukan kepada para pemain, pelatih dan tak lupa sang Presiden Vladimir Putin untuk perayaan kemenangan yang luar biasa tersebut.

Bahkan Menteri Olahraga Pavel Kolobkov seperti dikutip kantor berita TASS mengatakan, "Hari ini adalah tim nasional yang kita semua ingin lihat,".

Saluran TV Rain menulis di media sosial, memposting foto presiden Rusia yang menonton pertandingan dari sebuah podium di tribun dengan tangan terangkat karena terkejut.

Sementara warga yang tidak dapat menyaksikan secara langsung pertandingan tersebut di dalam Stadion Luzhniki, Moskow pun meluapkan kegembiraannya atas kemenangan yang dianggapnya cukup fantastis yakni 5-0 atas Arab Saudi itu.

Orbogov, sopir taksi daring tetap memantau laga tersebut melalui saluran televisi yang ditangkap dari ponselnya.

Ia pun sempat teriak sambil menunjukkan lima jari tangannya terkait lima gol yang dicetak tim berjuluk beruang merah. Dan mengatakan tak menyangka hingga lima gol tersebut.

Dia pun berharap timnya dapat konsisten untuk laga selanjutnya yang dinilai lawannya cukup berat. Mudah- mudahan, lanjut dia, kemenangan ini membangkitkan semangat pemain dan terus melaju hingga final.

Sebab, lanjut sopir taksi yang memang menggemari sepak bola itu, prestasi sepak bola Rusia di kancah internasional cukup buruk, bahkan kini bisa lolos di putaran final Piala Dunia karena sebagai tuan rumah penyelenggara.

Karena itu, pelatih dan pemain serta dukungan dari seluruh masyarakat Rusia agar bisa menampilkan pertandingan yang lebih baik lagi, apalagi pada laga penyisihan selanjutnya bersua Uruguay serta Mesir.

Laga melawan Mesir, ujarnya, bakal menjadi yang menarik karena di sana ada penyerang Liverpool Mohamed Salah--bakal membuat repot pertahanan Rusia serta pelatih harus jeli lagi mengatur strategi.

Luapan kegembiraan juga dirasakan dan dilakukan sekelompok muda-mudi ketika mereka membeli aneka makanan dan minuman di kawasan Donskaya, Moskow. Mereka sambil teriak-teriak sambil menunjukkan lima jari dan satu tangannya mengaitkan ibu jari dan telunjuk membentuk angka 0 (nol) ke penjaga toko.

Penjaga toko pun menyambut gembira dan mereka berjabat tangan dan entah apa yang mereka katakan karena menggunakan bahasa lokal, namun terlihat dari raut wajahnya memancarkan kegembiraan.

"Lupakan kemenangan"

Menyikapi itu, pelatih tim nasional Rusia Stanislav Cherchesov meminta para pemainnya melupakan kemenangan tersebut karena langkah selanjutnya masih berat.

Cherchesov mengatakan, hari Kamis itu mereka dalam trek yang benar, tapi harus melupakan pertandingan dan konsentrasi pada langkah berikutnya.

Fokus selanjutnya, katanya, adalah pertandingan melawan Mesir kemudian puncaknya melawam favorit grup A Uruguay.

Cedera hamstring yang dialami Alan Dzagoev pada babak pertama justru memberi keuntungan bagi Rusia karena penggantinya, Denis Cheryshev dapat mencetak dua gol.

Meskipun demikian Cherchesov tidak bisa menyembunyikan kecemasannya atas kemungkinan pemain tengah kreatif itu tidak bisa tampil pada pertandingan-pertandingan berikutnya.

Hasil tes medis hari Jumat akan mengungkapkan kondisi pemain CSKA Moskow tersebut.

Pelatih itu tampak santai ketika menerima telepon ucapan selamat dari Presiden Vladimir Putin yang menyaksikan pertandingan dari tribun kehormatan, Cherchesov menegaskan bahwa Rusia yang merupakan tim berperingkat FIFA terendah di antara peserta Piala Dunia 2018 ini harus melakukan hal lebih dibanding ketika mengalahkan Arab Saudi.

Masih ada kemungkinan terlempar dari grup, namun ia juga mengingatkan kepada orang-orang yang ragu terhadap Rusia karena otomatis lolos tanpa kualifikasi.

Rusia, katanya, telah mempersiapkan diri untuk momen penting dalam sejarah dalam Piala Dunia di negeri sendiri.

"Menjadi bagus adalah sesuatu. Tapi menjadi bagus pada waktu dan tempat yang tempat hal lain lagi," katanya.

Mesir, khususnya dengan diperkuat striker Liverpool Mohamed Salah, akan menjadi ujian yang berbeda, tambah Cherchesov.(*)