Wagub: gairah koperasi mesti dibangkitkan, soko guru ekonomi kerakyatan

id Koperasi

Wagub: gairah koperasi mesti dibangkitkan, soko guru ekonomi kerakyatan

Wagub Nasrul Abit menyampaikan arahan pada rapat koordinasi koperasi se-Sumatera Barat. (Ist)

Padang, (Antaranews Sumbar) - Wakil Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Nasrul Abit mengajak gairah koperasi mesti dibangkitkan kembali sebagai soko guru ekonomi kerakyatan seperti yang digagasan oleh Bung Hatta Bapak Koperasi Indonesia.

Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit pada saat membuka Rapat Koordinasi Pemberdayaan Koperasi dan UKM se Sumatera Barat, Padang, Senin.

Hadir dalam kesempatan itu Sekretaris Deputi Pembiayaan Kementrian Koperasi RI, Kadis Koperasi dan UKM Prov. Sumbar, Kepala Dinas Koperasi kabupaten/kota se-Sumbar, Kepala Bappeda kab/kota.

Nasrul Abit mempertanyakan, kenapa koperasi yang besar-besar adanya hanya di Padang ?, lalu ada dengan koperasi di daerah kok tidak dapat bergerak lebih luas dalam mengelola ekonomi kerakyatan.

Jika kondisi ini tidak didorong dengan baik oleh kekuatan perekonomian rakyat akan bisa berdampak buruk juga. "Kita tahu pada saat moneter UMKM dan koperasi mampu bertahan dan eksis melindungi perekonomian daerah dan nasional. Karena itu mengairahkan kembali, bagaimana aktifitas koperasi ini dapat memberikan semangat pertumbuhan ekonomi daerah, jangan hanya terpaku pada ke giatan simpan pinjaman," ujarnya.

Kegiatan ekonomi yang dapat berskala besar hendak juga menjadi kegiatan koperasi agar dapat tumbuh besar. "Kita minta dinas koperasi dan UKM provinsi dan kabupaten/kota turun ke masyarakat mengairahkan semangat ini,"imbau Nasrul Abit.

Wagub Nasrul Abit menyampaikan arahan pada rapat koordinasi koperasi se-Sumatera Barat. (Ist)


Kadis Koperasi dan UKM Sumbar Zirma Yusri, menyampaikan sejak UU No 25/1992, menunjukan data sementara jumlah koperasi simpan pinjam pola syariah 2.817 unit, koperasi yang bergetak sektor riil 2.363 unit di Sumbar.

Pada tahun 2017, terlihat total koperasi 3.549 koperasi, dengan rincian koperasi aktif sebanyak 2.744 unit dan koperasi tidak aktif sebanyak 805 unit. Koperasi terbanyak yang tidak aktif terdapat di Dhamasraya (110 unit) dan terkecil Kota Padang (2 unit).

Sedangkan animo masyarakat untuk menjadi anggota koperasi paling banyak Kota Padang (193.334 orang) dan paling sedikit Kabupaten Kepulauan Mentawai ( 4.630 orang), ungkap Zirma.

Zirma juga mengungkap, koperasi yang memiliki aset diatas Rp2 miliar (381 koperasi) dan yang paling banyak itu berada di Kota Padang (107 koperasi).

Saat ini juga Usaha Mikro Kecil Menenga (UMKM) 584.796 unit, Usaha Menengah Besar (UMB) 8.304 unit dengan jumlah total 593.100 unit, yang diindikasikan UMKM menjadi pilihan lapangan pekerjaan bagi masyarakat dengan tumbuhnya wirausaha baru.

Dalam hal peningkatan modal UKM telah dilaksanakan Kredit Usaha Rakyat (KUR) melalui bank BNI, BRI, Mandiri dan Bank Nagari total platfon pinjaman Rp2,7 triliun dengan realiasai Rp2,3 triliun, begitu juga dengan penyaluran dana bergulir sudah mencapai Rp43 milyar lebih sejak 2013 sampai 2017, jelas Zirma Yusri.***