Pemkot Pariaman imbau masyarakat tidak mengobati diri sendiri saat sakit

id Gema Cermat

Pemkot Pariaman imbau masyarakat tidak mengobati diri sendiri saat sakit

Wali Kota Pariaman foto bersama pada kegiatan sosialisasi Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat. (foto humas)

Masyarakat berobat ke dokter setelah sakit semakin parah, namun resep yang diberikan dokter tidak manjur sebab telah diawali dengan mengonsumsi obat secara bebas. Ini tentunya merugikan diri sendiri
Pariaman, (Antaranews Sumbar) - Pemerintah Kota Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar), mengimbau masyarakat setempat untuk menggunakan obat secara bijak, benar dan rasional serta tidak mengonsumsinya secara bebas tanpa pengetahuan yang cukup.

"Saat ini masih ada masyarakat yang menggunakan metode mengobati diri sendiri saat sakit dengan menduga-duga obat yang cocok untuk penyakitnya, sikap ini harus diubah," kata Wali Kota Pariaman, Mukhlis Rahman dalam sosialisasi Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat (Gema Cermat) di Pariaman, Kamis.

Ia mengatakan upaya swamedikasi atau mengobati sendiri saat sakit tidak disarankan, apalagi tanpa berkonsultasi ke tenaga medis atau dokter yang berpengalaman.

Sebab, kata dia, hal itu akan berimbas pada penggunaan obat berdasarkan resep dokter yang tidak lagi berfungsi atau manjur terhadap tubuh pasien yang terlebih dahulu mengonsumsi obat secara swamedikasi.

"Masyarakat berobat ke dokter setelah sakit semakin parah, namun resep yang diberikan dokter tidak manjur sebab telah diawali dengan mengonsumsi obat secara bebas. Ini tentunya merugikan diri sendiri," kata dia.

Ia menyampaikan kebiasaan masyarakat yang tidak cermat dalam mengonsumsi obat disebabkan kurangnya pemahaman terhadap obat instan yang dijual bebas di pasaran.

Penggunaan obat bebas tanpa pengetahuan dan informasi memadai dapat menambah masalah kesehatan termasuk kelebihan dosis dan buruknya efek samping, ujarnya.

Oleh sebab itu, ujar dia, masyarakat perlu diberikan edukasi memadai terkait penggunaan obat atau cara mengkonsumsi obat yang baik dan benar.

Sementara itu, Direktur Pelayanan Kefarmasian Direktur Jenderal Kefarmasian dan alat kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Detti Yuliati mendukung penuh upaya pemerintah Kota Pariaman dalam meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menggunakan obat, termasuk gencarnya pelaksanaan sosialisasi.

Apalagi, kata dia, persoalan penggunaan obat yang tidak sesuai resep dokter memang sering terjadi di masyarakat.

Secara umum, ia menyampaikan Kementerian Kesehatan telah mencanangkan kegiatan Gema Cermat sejak 2015 sebagai upaya bersama pemerintah dan masyarakat dalam meningkatkan kesadaran, kepedulian dan pemahaman tentang memilih, mendapatkan, menyimpan serta menggunakan obat secara benar.

Senada dengan itu, Kasi Kefarmasiaan Dinas Kesehatan Sumbar, Linarni Jamil mengatakan penggunaan obat secara tidak tepat oleh masyarakat juga terjadi karena kurangnya kepatuhan pasien dalam menggunakan obat yang diresepkan maupun dalam pengobatan sendiri.

Dalam mengatasi hal tersebut, ia menambahkan keterlibatan lintas sektoral dibutuhkan sehingga dapat menunjang keberhasilan dan ketercapaian tujuan dari program Gema Cermat yang dicanangkan pemerintah. (*)