1.000 lubang biopori dibuat di Padang, ini manfaatknya

id Lubang Biopori

1.000 lubang biopori dibuat di Padang, ini manfaatknya

Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit membuat lubang biopori. (ANTARA SUMBAR/Pratiwi Tamela)

Padang, (Antaranews Sumbar) - Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) V akan membuat 1.000 lubang biopori di Kota Padang, Sumatera Barat yang bermanfaat untuk mengatasi genangan air ketika hujan.

Kepala BWSS V Maryadi Utama usai peringatan Hari Air Dunia 2018 di Padang, Kamis mengatakan lubang biopori akan dipasang di jalur hijau sepanjang Khatib Sulaiman dan taman kota pada jalur utama.

Dengan adanya lubang biopori, sebutnya ketika musim hujan daya serap tanah akan meningkat sehingga dapat mengurangi debet air saat banjir hingga 25 persen.

"Lubang biopori juga dapat menampung air hujan, sehingga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat saat musim kemarau," katanya,

Pembuatan 1.000 lubang biopori oleh BWSS V, kata dia sebagai bentuk sosialisasi kepada masyarakat, agar masyarakat juga dapat menerapkan dan mempraktikannya di lingkungan sekitar.

Ia menjelaskan pembuatan lubang biopori cukup mudah dan murah untuk diterapkan masyarakat karena peralatan yang digunakan sederhana.

Masyarakat hanya perlu melubangi tanah dengan menggunakan bor tanah. Buat lubang dengan kedalaman lebih kurang satu meter dengan diameter 10 hingga 30 centimeter.

Setelah itu, lapisi lubang menggunakan pipa PVC yang ukurannya sama dengan diameter lubang.

Kemudian, isi lubang dengan sampah organik seperti daun, rumput, kulit buah-buahan, dan sampah yang berasal dari tanaman lainnya.

Setelah itu tutup lubang menggunakan kawat besi, atau bisa juga memakai tutup pipa PVC yang sudah dilubangi terlebih dahulu.

"Fungsinya untuk menyerap air yang mengalir disekitarnya, sehingga dapat menjadi sumber cadangan air bagi air bawah tanah,"sebutnya.

Sementara itu, Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit menyebut lubang biopori berperan penting dalam penyerapan air hujan, sehingga mengurangi beban drainase.

Selain itu juga bisa menjaga dan melestarikan alam, sehingga permasalahan air yang ada dapat dikendalikan atau paling tidak diminimalisir.

"Lubang biopori ini juga dapat membantu pelapukan sampah organik menjadi kompos yang bisa dipakai untuk pupuk tanaman,"kata dia.