Padang, (Antara) - Komando Resort Militer (Korem) 032/Wirabraja Sumatera Barat telah membuat 186 ribu lubang biopori untuk melestarikan lingkungan dan penghijauan karena kehidupan dan aktivitas mikro organisme membuat tanah menjadi gembur dan subur. "Dari laporan yang diterima lubang biopori telah digali sebanyak 186," kata Dandrem Sumbar 032/Wirabraja, Brigjen TNI Widagdo Hendro S di Padang, Senin. Ia menjelaskan, pembuatan lubang biopori masih terus dilakukan prajurit TNI di Kodim hingga mencapi target dua juta lubang resapan. "Hingga saat ini Kodim di Sumbar masih terus melakukan penggalian lubang biopori," katanya. Korem Sumbar telah membagi sebanyak 15.000 buat alat pembuatan lubang resapan tersebut. Alat pembuatan lubang peresapan (biopori) dibagikan kepada komandan satuan sejajaran Korem Sumbar "Pembuatan dua juta lubang respan tersebut hanya untuk satu tahun dilakukan jajaran Korem Sumbar," jelas Widagdo Hendro S. Ia mengatakan, kegiatan pembuatan lubang resapan sebagai salah satu wujud upaya TNI untuk melestarikan lingkungan dan penghijauan karena kehidupan dan aktivitas mikro organisme membuat tanah menjadi gembur dan subur. "Menyadari pentingnya menjaga lingkungan hidup, TNI beserta jajarannya ingin memelopori pembuatan berjuta-juta lubang resapan biopori yang sangat mudah namun manfaatnya sangat besar bagi bumi dan tanah," katanya. Ia menjelaskan, secara alami, biopori adalah lubang-lubang kecil pada tanah yang terbentuk akibat aktivitas organisme dalam tanah seperti cacing atau pergerakan akar-akar dalam tanah. "Lubang tersebut akan berisi udara dan menjadi jalur mengalirnya air, jadi air hujan tidak langsung masuk ke saluran pembuatan air, tetapi meresap ke dalam tanah melalui lubang tersebut," ujarnya. Sementara itu ditempat terpisah, Kodim 0312/Padang, Letkol Arm Wahyudi Dwi Santoso menyatakan, Kodim Padang telah melakukan penggalian lubang resapan mencapai puluhan ribu lubang yang tersebar di wilayah Kota Padang. "Penggalian lubang biopori masih terus dilakukan prajurit Kodim di Kota Padang, hingga mencapai dua juta lubang dalam setahun," katanya. Ia menjelaskan, lubang biopori mampu meningkatkan daya penyerapan tanah terhadap air sehingga risiko terjadi banjir dapat dihindari, dan air yang tersimpan ini dapat menjaga kelembaban tanah saat musim kemarau, sehingga tidak terjadi kekeringan. Cara membuat lubang biopori ini sangat sederhana, hanya dengan membuat lubang- lubang mengikuti alur dengan alat kusus yang berdiameter 30 cm dan kedalaman sekitar 100 cm menggunakan alat kusus, setelah itu menimbun lubang tersebut dengan sampah-sampah organik. "Selain untuk menyelamatkan kita dari banjir dan kekeringan, dengan adanya lubang biopori dapat melestarikan ekosistem yang ada di dalam tanah," ungkapnya. (*/zon)
Berita Terkait
DLH Kota Solok buat lubang biopori atasi sampah organik dan banjir
Minggu, 15 September 2024 5:18 Wib
Wisata lubang tambang Mbah Suro level II
Selasa, 5 Maret 2024 12:08 Wib
Wisata lubang Jepang di Bukittinggi
Senin, 2 Oktober 2023 10:16 Wib
Presiden Jokowi pimpin Upacara Kesaktian Pancasila di Lubang Buaya
Minggu, 1 Oktober 2023 8:58 Wib
Kualitas udara di Jakarta tidak sehat pada Minggu pagi
Minggu, 24 September 2023 8:34 Wib
Pemanfaatan lubang tambang batu bara di Sawahlunto
Jumat, 8 September 2023 12:15 Wib
Warga berinisiatif membuat lubang air saat musim kemarau
Rabu, 6 September 2023 14:53 Wib
Ada 'jalan pariwisata 1001 lubang' di Solok, ini tanggapan legislator
Senin, 23 Januari 2023 15:28 Wib