Pendaftar SNMPTN harus realistis kata majelis rektor

id Kampus

Pendaftar SNMPTN harus realistis kata majelis rektor

Ilustrasi - Kampus. (Antara)

Jakarta, (Antaranews Sumbar) - Ketua Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) Kadarsyah Suryadi mengatakan pada tahun 2018 ini sekolah lebih realitis dalam mendaftarkan siswanya untuk mengikuti Seleksi Nasional Masuk PTN (SNMPTN).

"Nampaknya pada tahun ini sekolah lebih realistis dalam mendaftar SNMPTN. Ini estimasi kami, toh nanti juga ada Seleksi Bersama Masuk PTN (SBMPTN) dan ujian mandiri," ujar Kadarsyah di Jakarta, Sabtu.

Hingga Jumat (9/2), sejumlah sekolah mengisi data di Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS). Sekolah-sekolah yang belum mengisi data pada PDSS diketahui paling banyak adalah sekolah di wilayah Jawa Barat sebanyak 1.397 sekolah, kemudian Jawa Timur sebanyak 1.118 sekolah, Jawa Tengah sebanyak 830 sekolah, Sumatera Utara sebanyak 588 sekolah dan Banten sebanyak 409 sekolah.

Menurut Kadarsyah, hal itu berkaitan dengan sikap sekolah yang lebih realistis karena mungkin banyak siswanya yang tidak lulus SNMPTN pada tahun-tahun sebelumnya.

"SNMPTN merupakan amanah UU Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi. Ini langkah kita dalam menjalankan amanah untuk menjamin mutu pendidikan tinggi di Tanah Air," katanya.

SNMPTN merupakan seleksi berdasarkan nilai rapor dari semester satu hingga semester lima.

Proses pelaksanaan pengisian dan verifikasi PDSS telah dimulai pada 13 Januari 2018 hingga 10 Februari 2018. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya (per 9 Februari) sekolah yang sudah mengisi PDSS sebanyak 18.005 sekolah, sementara pada tahun 2018 sebanyak 17.883 sekolah.

Sedangkan yang belum mengisi sebanyak 6.374 sekolah pada 9 Februari 2017, dan pada tahun ini sebanyak 8.188 sekolah.

Sementara sekolah yang sudah finalisasi sebanyak 14.740 sekolah untuk per 9 Februari 2017 dan pada tahun ini (per 9 Februari 2018), jumlah yang sudah finalisasi sebanyak 10.152 sekolah.

Jumlah siswa yang sudah didaftarkan sebanyak 2,1 juta per 9 Februari 2017 dan pada tahun 2018 sebanyak 2,29 juta siswa, namun yang sudah verifikasi baru 648.104 siswa.

Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti), Intan Ahmad, meminta agar sekolah mengisi segera mengisi data di PDSS.

"Kami juga meminta para orang tua untuk ikut membantu dalam mengingatkan sekolah untuk segera mengisi data di PDSS," imbuh Intan. (*)