Pekanbaru, (Antara) - Virus mematikan jenis H5N1 atau lebih dikenal flu burung kembali merebak di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, dengan menyerang unggas milik warga kota ini. "Memasuki Februari 2013 kami benar telah menemukan kasus kematian unggas diduga akibat terjangkit virus H5N1," kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Pekanbaru Setot Aji Prayitno dihubungi per telepon, Minggu siang. Dari beberapa kasus kematian unggas secara mendadak yang dilaporkan masyarakat, demikian Setot, satu diantaranya ternyata positif terjangkit flu burung. Kasus ini kata dia ditemukan untuk wilayah Kecamatan Tenayan Raya, sementara untuk beberapa kasus ayam mati mendadak lainnya yang terjadi di Kecamatan Tampan dan Kubang negatif. Dengan penemuan virus mematikan itu, kata dia, pihaknya kemudian memutuskan untuk melakukan pemusnahan secara massal terhadap unggas yang berada satu kandang dengan ayam yang positif flu burung. "Tentunya pemusnahan itu disertai dengan ganti rugi. Peternaknya mendapatkan dana ganti rugi sebesar anggaran yang telah ditetapkan," katanya. Untuk mengantisipasi penyebaran virus H5N1, demikian Sentot, pemerintah daerah akan melakukan upaya sosialisasi terhadap kalangan peternak unggas. "Mereka disarankan untuk rutin melakukan penyemprotan cairan anti-flu burung terhadap unggas-unggas peliharaan," katanya. Lain dari itu, kata dia, pihaknya juga akan membentuk tim khusus untuk melakukan penyemprotan unggas ke berbagai kawasan rawan penyebaran flu burung. Intinya, kata dia, secara rutin dinas akan terus memantau dan melakukan razia kepada mobil asal luar kota yang mengangkut hewan jenis unggas. "Jika seandainya ada temuan unggas mati mendadak hingga terdeteksi terjangkit flu burung, maka tidak boleh masuk kedalam kota. Namun sejauh ini belum ada kami temukan untuk angkutan yang membawa ayam bervirus," katanya. (*/jno)