Harimau Berkembang Biak di Bukit Barisan Selatan

id Harimau Berkembang Biak di Bukit Barisan Selatan

Harimau Berkembang Biak di Bukit Barisan Selatan

Harimau Sumatra. (Antara)

Palembang, (Antara) - Sebanyak 80 ekor harimau Sumatera atau panthera tigris sumatrae berkembang biak secara baik di Bukit Barisan Selatan, menurut WWF. Puluhan harimau itu hidup dengan baik di hutan yang masuk teritori Sumatera Selatan dan Lampung, kata "Project Leader World Wide Fund for Nature" (WWF) Indonesia, Job Charles, ketika dihubungi dari Palembang, Minggu. Menurut dia, perkembangan binatang yang dilindungi tersebut berjalan dengan baik meski pun berbagai ancaman dilakukan manusia kepada habitat kucing besar itu. Namun, kerja sama yang baik antara pencinta lingkungan dan binatang membuat habitat tetap terjaga. Ia mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan lembaga lain dan masyarakat terus melakukan penjagaan agar harimau Sumatera berkembang tanpa gangguan dan populasinya bertambah. Patroli di habitat harimau kegiatan rutin yang mereka lakukan. Dia menjelaskan, sementara populasi harimau Sumatera di Pulau Andalas secara keseluruhan sebanyak 200 ekor. Binatang tersebut akan bebas dari ancaman kepunahan kalau semua lapisan masyarakat berperan aktif menjaga kelestarian dengan membiarkan mereka berkembang optimal. Sebelumnya, Kepala Program Konservasi Regional Zoological Society of London Sarah Chrystie mengatakan mereka berhasil mendapatkan rekaman berkembangnya harimau Sumatera di Taman Nasional Sembilang Sumatera Selatan. Seekor induk bersama dua anaknya yang berusia sekitar setahun berhasil terekam dan mereka hidup di habitat asli di antara hutan bakau, katanya. Dia menambahkan, awalnya mereka fokus meneliti di areal Taman Nasional Berbak tetangga wilayah konservasi Sembilang yang masuk teritorial Provinsi Jambi. Namun, setelah berhasil mendapat rekaman perkembangan harimau di taman tetangga mereka juga akan melanjutkan penelitian di wilayah yang berdekatan itu. (*/jno)

Pewarta :
Editor: Antara Sumbar
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.