Mentawai, (Antaranews Sumbar) - Guna memacu pertumbuhan hewan ternak sapi sekaligus untuk meningkatkan perekonomian peternak di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumatera Barat memberi bantuan berupa dua kontainer semen beku untuk Inseminasi Buatan (IB).
"Iya kita telah menerima bantuan IB itu yang nantinya akan kita salurkan langsung kepada peternak khusus sapi atau kerbau indukan," kata Novriadi, kepala dinas ketahan pangan dan pertanian Mentawai, di Tuapejat, Selasa (5/12).
Novriadi mengatakan, bantuan dari Provinsi Sumbar itu telah diterima belum lama ini yaitu berupa dua kontainer yang berukuran 30 liter semen beku. "Bantuan IB ini tentu akan mempermudah sistem kerja saat turun lapangan, dan dapat digunakan bagi petugas dalam mengembangkan ternak sapi atau kerbau," ujarnya.
Menindaklanjuti bantuan itu dalam waktu dekat, kata Novriadi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumbar juga akan menurunkan tim yang akan melakukan pemantauan di wilayah Mentawai, agar program inseminasi buatan tersebut bisa berlangsung secara serentak di tiga pulau, yaitu Sipora, Siberut dan Pulau Pagai.
"Inseminasi buatan ini sebenarnya suatu proses bantuan reproduksi, dimana sperma disuntikan dengan keteter ke dalam vagina pada saat calon induk mengalami ovulasi. Proses inseminasi buatan itu berlangsung singkat, dan dalam dua minggu, keberadaan janin sudah bisa dicek dengan tes kehamilan. Namun bila gagal, prosesnya bisa diulang beberapa kali sampai berhasil," jelasnya.
Novriadi menyatakan rasa syukur dengan adanya bantuan tersebut, karena hal itu menunjukkan kepedulian dari provinsi untuk mengembangkan peternakan sapi dan kerbau di Mentawai.
Bantuan itu selanjutnya akan didistribusikan kepada peternak yang ada di Mentawai.
Dengan adanya bantuan tersebut, pihaknya bersama peternak akan mendirikan pos IB dan BPP di Sipora Utara, "ini bantuan pertama, dan selama ini belum pernah ada di Mentawai. Nanti bantuna ini tentu akan memacu semangat petani yang menggeluti usaha ternak sapi dan kerbau," ujarya.
Dari data yang ada, kata Novriadi, populasi sapi saat ini ada sekitar 1500 ekor di Sikakap, sementara untuk wilayah Sipora, ada sekitar 230 ekor sapi dan indukan sebanyak 159 ekor. Wilayah Siberut sebanyak 401 ekor dan indukan 250 ekor,namun data tersebut akan di validasi lagi.
Ke depan, menurut Novriado, akan diupayakan ada empat wilayah pulau besar untuk lokasi peternakan, yaitu Siberut, Sipora, Pagai Utara dan Selatan dengan rata-rata luasnya 200 hektar, "kita masih upayakan untuk pembuatan grand desain, nantinya kawasan peternak dari kelompok yang dikelola masyarakat bisa dibina oleh sentra di bawah UPT ternak Rumanisia, sehingga ke depan Mentawai bisa menjadi sentra sapi," pungkasnya. (*)