Sumbar akan inseminasi 120.000 ekor indukan sapi pada 2020

id Nasrul Abit,berita sumbar,inseminasi buatan,berita payakumbuh

Sumbar akan inseminasi 120.000 ekor indukan sapi pada 2020

Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit melihat langsung sapi yang ada di UPTD Balai Pengembangan Teknologi dan Sumber Daya Tuah Sakato yang nantinya akan diberikan inseminasi buatan atau kawin sunti, Selasa (25/2). (ANTARA/Akmal Saputra)

Payakumbuh, (ANTARA) - Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumatera Barat Erinaldi menyebutkan akan ada 120.000 ekor indukan sapi di provinsi ini yang akan diberikan Inseminasi Buatan (IB) atau kawin suntik pada 2020.

"Kami sudah kontrak dengan Kementerian Pertanian untuk melakukan IB ke 120.000 ekor sapi di Sumbar tahun ini," kata dia saat Musrenbang Peternakan di UPTD Balai Pengembangan Teknologi dan Sumber Daya Tuah Sakato Pemprov Sumbar yang dihadiri Wagub Sumbar Nasrul Abit, Selasa.

Dari angka tersebut, sudah 80 persen sapi indukan produktif telah tersentuh dengan IB atau kawin suntik.

"Selebihnya masih dengan kawin alam, seperti di kebun sawit di Pesisir Selatan. Karena persyaratan inseminasi sapi harus dikandangkan," sebutnya.

Dalam pelaksanaan kawin suntik ini, masyarakat tidak dipungut biaya dan hanya menyediakan indukan sapi yang telah dikandangkan.

Ia mengatakan jumlah kelahiran sapi pada 2019 mencapai 125.000 ekor, sekitar 60 persennya dari kawin suntik dan lebihnya dari kawin alam.

Berbicara potensi indukan sapi di Sumbar, Erinaldi menilai masih terdapat potensi dua kali lipat dari kelahiran yang ada saat ini, bahkan mencapai 350.000 ekor.

"Lahan kosong di Sumbar dari kebun sawit sekitar 350.000 hektare yang dapat digunakan sebagai lahan untuk indukan sapi. Bayangkan, setiap satu hektare dapat kita manfaatkan untuk satu ekor sapi saja sudah ada tambahan 350.000 kelahiran sapi lagi," ujarnya.

Ia menyebutkan, apabila hitung-hitungan ini dapat terealisasi secara tidak langsung angka ini dapat menekan jumlah impor sapi ke Indonesia.

"Potensi kita ada, sekarang memang belum kita garap sehingga saat ini kita masih impor," sebutnya.

Terkait pembiayaan untuk kawin suntik, Erinaldi mengaku pemerintah tidak dapat membantu pembiayaan sebanyak itu. Namun pemerintah dapat membantu untuk mencarikan Kredit Usaha Rakyat (KUR) khusus untuk peternakan.

"Bunganya hanya 6 persen untuk satu tahun. Sekarang KUR Mikro itu besaran yang bisa dipinjam sudah mencapai Rp50 juta per orang dan tidak perlu agunan. Apalagi yang memiliki lahan sawit, tentu akan lebih mudah mendapatkan pinjaman," ujarnya.

Wagub Sumbar Nasrul Abit menyebutkan kawin suntik kepada 120.000 ekor indukan sapi ini merupakan salah satu cara pemerintah untuk langsung membantu masyarakat.

"Ini bisa menjadi unggulan kita di Sumbar selain perkebunan dan pertanian, sebab ini akan berdampak dan bermanfaat langsung untuk masyarakat kita," sebutnya. (*)