Kawasan Saribu Rumah Gadang Dinobatkan Sebagai Kampung Adat Terpopuler 2017

id API 2017

Kawasan Saribu Rumah Gadang Dinobatkan Sebagai Kampung Adat Terpopuler 2017

Bupati Solok Selatan Muzni Zakaria (kanan) dan Sekretaris Kementerian Pariwisata (Kemenpar) RI Ukus Kuswara (kiri) usai pemberian penghargaan Anugerah Pesona Indonesia (API) 2017. Kawasan Saribu Rumah Gadang Solok Selatan dinobatkan sebagai Kampung Adat Terpopuler 2017. (Instagram @Muzni_Zakaria)

Padang Aro, (Antara Sumbar) - Kawasan Saribu Rumah Gadang, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, dinobatkan sebagai Kampung Adat Terpopuler dalam Anugerah Pesona Indonesia (API) 2017.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Solok Selatan Budiman ketika dihubungi dari Padang Aro, Minggu menyebutkan dengan posisi vote Kawasan Saribu Rumah Gadang mencapai 50 persen mampu mengalahkan Kete' Keshu Kabupaten Toraja Utara dengan 17 persen dan Kampung Wisata Mangeman Kabupaten Bantul sebanyak 11 persen dalam perebutan penghargaan Kampung Adat Terpopuler API 2017 yang digelar oleh Kementerian Pariwisata RI.

Anugerah itu diberikan oleh Menteri Pariwisata RI, Arief Yahya, yang diwakili Sekretaris Kementerian Pariwisata (Kemenpar) RI Ukus Kuswara kepada Bupati Solok Selatan Muzni Zakaria di Studio 3 Metro TV, jalan Kedoya, Kebun Jeruk, Jakata Barat, Sabtu malam (25/11).

Budiman menyebutkan penghargaan skala nasional ini menjadi motivator untuk lebih menata kembali perkampungan adat yang berada di Nagari Koto Baru, Kecamatan Sungai Pagu, agar lebih menarik dan heritage sehingga perlu dilestarikan dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Sebagai salah satunya dengan memanfaatkan Rumah Gadang sebagai homestay. Saat ini setidaknya terdapat 10 homestay rumah gadang dan bakal ditambah sekitar 10 rumah lagi.

"Kami juga tengah menunggu restorasi rumah gadang bantuan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Setidaknya terdapat 40 rumah gadang yang bakal direstorasi," ujarnya.

Pemerintah setempat, imbuh tengah mengupayakan agar kawasan Saribu Rumah Gadang bisa menjadi Cagar Budaya baik kabupaten maupun provinsi.

"Masih proses untuk menetapkan sebagai cagar budaya yang dibantu Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Sumbar," ujarnya.

Pihaknya, imbuh Budiman juga bakal berupaya agar kawasan Saribu Rumah Gadang bisa diakui oleh dunia (Unesco). "Minggu depan kami bakal ke Malaysia untuk berkonsultasi bapak Profesor Yahya," ujarnya.

Kawasan Saribu Rumah Gadang, sebutnya akan menjadi contoh mengembangkan wisata budaya di Solok Selatan.

"Selain Rumah Gadang, budaya dan adat istiadat akan kami kemas menjadi destinasi wisata yang menarik sehingga bisa menjadi contoh pengembangan wisata di Solok Selatan," ujarnya. (*)