Tua Pejat (Antara Sumbar) - Dinas Pertanian, Perternakan dan Perkebunan (Dispertakbun) Kab. Kep. Mentawai bekerjasama dengan Kodim 0319/Mentawai serta didukung oleh Gerakan Masyarakat Peduli Pancasila (GMPP) menggelar penyuluhan dan pendampingan bagi pelaku agrobisnis pada Rabu (24/5/2017) di Desa Matobe, Kecamatan Sipora Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai.
Kepala Desa Matobe, Resa Samangilailai dalam sambutannya mengucapkan banyak terima kasih atas kehadiran Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai dan Pemerhati Masyarakat seperti GMPP yang telah peduli dengan kesejahteraan masyarakat sekaligus mencerdaskan masyarakat melalui penyuluhan pertanian yang kebetulan saat ini difokuskan pada penanaman cabai.
"Kami pun sangat sepakat dengan tema kegiatan ini yakni Membangun Semangat Nasionalisme Melalui Peningkatan Ketahanan Pangan di Pulau Terdepan Kabupaten Kepulauan Mentawai.
Melalui pengembangan sarana pertanian cabai ini, diharapkan akan membangkitkan Nasionalisme Masyarakat Desa Matobe untuk menciptakan kebersamaan dalam membangun ketahanan pangan yang merupakan Pekerjaan Rumah pemerintah secara Nasional," ujarnya.
Masyarakat Desa Matobe, katanya, akan memanfaakan momen penyuluhan agar benar benar bermanfaat, sesuai dengan program Desa yang telah menganggarkan 60 persen untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, dengan target di Desa Matobe bisa berdiri Pasar sehingga tidak perlu lagi mendatangkan barang dari luar. Semua itu bisa terwujud jika masyarakat mau untuk bekerja, tidak mau miskin, dan kebersamaan, tegasnya.
Dalam penyuluhan tersebut juga diberikan sosialisasi dan penyuluhan yang berkaitan dengan ketahanan pangan, argobisnis tanaman cabai, serta wawasan kebangsaan dan rasa nasionalisme, yang disampaikan oleh Sertu Hotman Purba (Perwakilan Kodim/0319) yang menitikberatkan TNI bersama rakyat mengajak untuk bertani agar masyarakat tidak membeli bahan pangan dari luar. Tanah Indonesia Subur, apapun dibuang ditanah pasti akan tumbuh.
Selanjutnya, penyuluhan materi penanaman cabai dari Joven (Perwakilan Dispertakbun Pemkab. Kep. Mentawai) yang lebih menitikberatkan pada masalah pertanian bukan tentang bibit, akan tetapi masyarakat harus merubah pola pikir agar bisa menjadi petani yang sukses.
"Untuk mewujudkan pertanian terpadu, masyarakat harus memulainya, jangan tunggu untuk bisa berubah. Misalnya, mulai dari pengolahan tanah sampai penanaman harus dibentuk pilot projek dibawah binaan Desa sebagai percontohan kepada masyarakat. Diharapkan kepada TNI ( Kodim 0319 Mentawai ) melalui Babinsa untuk mengajak PPL bersama sama dengan masyarakat membuat satu percontohan proses pengolahan tanah sampai proses tanam dengan ukuran tanah 10 x 20 meter agar masyarakat melihat contoh yang baik." tutur Joven.
Selain itu, disampaikan juga sosialisasi program ternak sapi dari Zainal (Perwakilan Bidang Peternakan Dispertakbun) yang membuka pola pikir masyarakat bahwasannya dengan memelihara ternak seperti sapi, tanpa disadari oleh masyarakat merupakan sebagai tabungan. Kabupaten Kepulauan Mentawai masih sangat potensial untuk pengembangan potensi peternakan, karena masyarakat memiliki lahan yang masih sangat luas.
Di akhir acara setelah sesi tanya jawab seputaran masalah pertanian yang sangat antusias diikuti oleh sekitar 100 orang masyarakat, dilakukan pemberian dukungan sarana peralatan pertanian berupa Tabung Semprot hama, cairan pembasmi hama, cangkul dan pastinya bibit cabai, yang secara simbolis diberikan oleh Zakirman mewakili Kepala Dispertakbun kepada Kepala Desa Matobe.