Dishub: Pasar Tradisional Sumber Kemacetan di Padang

id Kemacetan, Pasar Tumpah, Padang

Dishub: Pasar Tradisional Sumber Kemacetan di Padang

Ilustrasi - (ANTARA SUMBAR/Rully Firmansyah)

Padang, (Antara Sumbar) - Pasar tradisional atau pasar tumpah di pinggir jalan masih menjadi sumber kemacetan di Kota Padang, Sumatera Barat, kata pejabat pemerintah setempat.

"Setelah dievaluasi tingkat kemacetan di sejumlah ruas jalan Kota Padang disebabkan oleh adanya pasar tradisional di pinggir jalan," kata Sekretaris Dinas Perhubungan Kota Padang, Yudi Indra Syani di Padang, Kamis.

Ia menyebutkan ada tiga pasar tumpah yang menjadi sumber kemacetan Kota Padang yaitu Pasar Lubuk Buaya, Bandar Buat, dan Siteba.

Untuk Pasar lubuk buaya dan Bandar Buat sudah ditata dan sudah tidak macet lagi, kata dia.

"Sedangkan untuk tahun ini target pasar yang dapat ditata ulang yaitu pasar Siteba," katanya.

Ia mengatakan penataan ini merupakan target bersama dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang lain.

Ia menyebutkan para pihak terkait akan mengupayakan penataan itu selesai tahun ini.

Di sisi lain, ia menjelaskan sebenarnya tingkat kemacetan di Kota Padang tidak begitu parah jika dibandingkan dengan ibu kota provinsi lainnya.

"Walaupun kemacetan terjadi itu tidak disebabkan dengan jumlah kendaraan yang padat di kota ini, namun banyaknya aktivitas warga yang menggunakan badan jalan, salah satunya seperti pasar tumpah," ujarnya.

Yudi mengatakan bukan berarti penambahan kendaraan bermotor di wilayah ini tidak diawasi.

Jumlah kendaraan ini, sebutnya justru akan terus ditekan dalam mengurangi jumlah pemakaian kendaraan pribadi di kota ini.

Sementara itu, pemerintahan provinsi bersama DPRD berencana menaikan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dari 1,5 persen menjadi 1,75 persen atau naik 0,25 persen.

Kebijakan ini dibentuk selain untuk menambah pendapatan asli daerah (PAD) juga bertujuan membatasi masyarakat membeli kendaraan lebih dari satu karena pertumbuhan kendaraan jauh lebih tinggi. (*)