Ini solusi yang ditawarkan anggota DPRD Agam, mengatasi kemacetan Pasar Padang Lua

id berita bukittinggi,berita sumbar,macet

Ini solusi yang ditawarkan anggota DPRD Agam, mengatasi kemacetan Pasar Padang Lua

Syafril Datuak Rajo Api, anggota DPRD Kabupaten Agam. (Antarasumbar/HO-Dokumen Pribadi)

Macet Padang Lua merusak pariwisata dan perekonomian warga di Kota Bukittinggi dan Kabupaten Agam khususnya, dan Sumatera Barat pada umumnya,
Bukittinggi (ANTARA) - Pasar Padang Lua yang berada di Kecamatan Banuhampu, Kabupaten Agam, Sumatera Barat merupakan salah satu titik kemacetan yang hampir setiap hari terjadi di lalu lintas Bukittinggi-Padang.

Kemacetan yang terjadi sering membuat pengendara dan pengguna jalan tertahan lama di daerah ini, kemacetan berbaur dengan aktivitas warga dan pedagang di Pasar Padang Lua tidak terelakkan hampir setiap hari.

"Macet Padang Lua merusak pariwisata dan perekonomian warga di Kota Bukittinggi dan Kabupaten Agam khususnya, dan Sumatera Barat pada umumnya," kata Anggota DPRD Agam, Syafril Datuak Rajo Api di Bukittinggi, Selasa.

Ia menawarkan beberapa solusi kepada Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten Agam untuk upaya melancarkan segera arus lalu lintas di daerah ini.

"Ada tiga solusi, salah satunya harus terlaksana, jika tidak, maka lima tahun lagi kemacetan akan tetap terjadi tiap hari dan mungkin bertambah parah mulai dari Baso, Bukittinggi, Padang Lua hingga Padang Panjang," kata dia.

Menurut Syafril, solusi pertama adalah Tol Padang - Pekanbaru harus segera terealisasi secepat mungkin.

"Jika tol ini selesai, maka otomatis kendaraan yang berasal dari arah Padang, Pariaman, Pesisir Selatan dan lainnya yang menuju Bukittinggi, Pasaman, Sumut dan Payakumbuh, Riau dan sebaliknya akan langsung melewati tol," kata dia.

Syafril mengatakan, tol itu akan mengurangi sekitar 25% kendaraan yang melewati Padang Lua dan ini jelas mengurangi kemacetan.

"Solusi kedua menurut saya adalah pembangunan Jalan Layang Padang Lua, kendaraan tidak lagi melewati persimpangan dan pasar Padang Lua, tapi langsung lewat jalan layang, ini juga diperkirakan akan mengurangi 25 % Kemacetan," kata Syafril yang juga menjabat sebagai ketua LKAAM Kecamatan Palupuah.

Namun, menurutnya solusi kedua ini memiliki resiko penumpukan kendaraan di Simpang Jambu Air hingga harus dicarikan solusi lanjutan mengurai keramaian kendaraan di Jambu Air.

Solusi ketiga, menurutnya adalah pembangunan lanjutan Jalan By Pass Bukittinggi sampai ke Pasar Amor.

"Saya yakin, jika ini terlaksana, maka masalah macet Padang Lua dan Jambu Air bisa diatasi," kata dia.

Macet di Padang Lua sudah terjadi bertahun-tahun, jalan ini menghubungkan banyak nagari dan daerah dengan intensitas kendaraan yang selalu padat setiap hari.

Terlihat di lapangan, petugas lalu lintas juga tidak mampu berbuat banyak mengurai kemacetan karena jumlah kendaraan tidak sebanding lagi dengan luas jalan yang ada.

Apalagi ketika akhir pekan dan waktu liburan jumlah kendaraan meningkat, ditambah dengan tidak berfungsinya lampu merah di lokasi persimpangan yang menghubungkan banyak daerah.