Pemkab Dharmasraya Revitalisasi 12 Pasar Tradisional 2017

id pasar tradisional

Pemkab Dharmasraya Revitalisasi 12 Pasar Tradisional 2017

Ilustrasi - Pasar tradisional. (Antara)

Pulau Punjung, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dharmasraya, Sumatera Barat, pada 2017 berencana merevitalisasi los dan kios 12 pasar tradisional di daerah setempat guna memberi kenyamanan bagi pedagang dan pengunjung pasar.

Kepala Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan setempat Zubrizal di Pulau Punjung, Rabu, mengatakan biaya yang dialokasikan untuk pembangunan tersebut sabayak Rp4,5 milliar bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).

"DAK sebanyak Rp4 miliar dan APBD Rp500 juta. Kami upayakan secepatnya dilakukan proses tender," katanya.

Menurutnya perlu adanya penunjang infrastruktur pasar yang memadai untuk menjadikan tempat berbelanja yang menyenangkan bagi pengunjung dan pedagang dapat berjualan dengan nyaman.

Selain itu peningkatan sarana ini juga diyakini mampu menjadikan pasar tradisional dapat bersaing dengan pasar-pasar modern (swalayan) yang memberikan konsep pelayanan maksimal terhadap pengunjung.

"Selama ini orang menilai pasar tradisional itu kumuh, tidak tertata dan lain sebagainya. Untuk itu secara bertahap kami akan lakukan perubahan," ujarnya.

Ia mengatakan revitalisasi 12 pasar tersebut tersebar di 11 kecamatan di daerah itu, di antaranya di Kecamatan Silago satu pasar.

Kemudian Kecamatan Timpeh, Kecamatan Padang Laweh, Kecamatan Koto Salak, Kecamatan Sitiung, Kecamatan Koto Besar masing-masing satu pasar, dan Kecamatan Koto Baru dan Kecamatan Asam Jujuhan masing-masing tiga pasar..

Berdasarkan data pemerintah setempat sejak 2005 telah merevitalisasi sedikitnya 68 pasar tradisional hingga 2017, seluruh kegiatan itu dibangun menggunakan DAK dan APBD setempat.

Rohani (48) salah satu warga Nagari (desa adat) Sialang Gaung mengatakan, menyambut baik upaya yang dilakukan pemerintah setempat untuk memberikan kenyamanan kepada masyarakat saat berbelanja.

"Ini langkah bagus, karena selama ini pedagang dan pengunjung pasar selalu bergelut dengan becek dan kumuh ketika berada di dalam pasar," kata dia. (*)