Sumbar Dukung Gerakan "He For She"

id Irwan Prayitno

Sumbar Dukung Gerakan "He For She"

Irwan Prayitno (Antara)

Padang, (Antara Sumbar) - Sumatera Barat mendukung "Gerakan He for She" sebagai bentuk perlindungan perempuan dan anak dengan memposisikan pria agar lebih peduli terhadap kesetaraan gender di Indonesia.

"Ini merupakan salah satu komitmen Presiden Joko Widodo yang didukung penuh Pemerintah Provinsi Sumbar," kata Gubernur Sumbar Irwan Prayitno usai menghadiri "Kampanye Bersama Lindungi Anak" (Berlian) di Gedung KNPI Sumbar, Kamis.

Menurutnya, secara fisik, perempuan dan anak relatif lebih lemah dari pada laki-laki hingga sering dieksploitasi. Padahal, pandangan itu sangat salah.

"Laki-laki dan orang tua harus menjadi pelindung bagi perempuan dan anak. Tidak memaksakan kehendak apalagi dengan kekerasan," ujarnya.

Menurutnya, anak memiliki hak yang harus dipahami oleh orang tua, seperti hak untuk bermain.

Irwan mengatakan, secara budaya, Sumbar yang identik dengan Minangkabau menganut paham matrilineal yaitu garis keturunan ibu, yang menempatkan perempuan pada posisi yang terhormat.

"Secara budaya kita cukup mendukung kampanye ini," ujarnya.

Ia berharap "Kampanye Bersama Lindungi Anak" yang digelar Kementrian Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak, bisa menambah kesadaran masyarakat Sumbar terhadap perlindungan perempuan dan anak tersebut.

Sementara itu, Asisten Deputi Perlindungan Anak Darurat Dalam Situasi Bencana dan Pornografi, Valentina beru Ginting mengatakan, kampanye global "He for She" adalah salah satu program UN Women untuk melaksanakan agenda pembangunan Sustainable Development Goals (SDGs).

"Program yang dicanangkan 1 Januari 2016 itu, memiliki 17 indikator. Dan, indikator kelima adalah mengenai "gender equality". Maksudnya pada 2030 diharapkan terwujud planet 50:50. Perempuan dan laki-laki bersama-sama setara terlibat dalam pembangunan," sebutnya.

Ia mengatakan, Presiden Joko Widodo ikut mendukung gerakan "He for She" ini, yang menyatakan perempuan merepresentasikan separuh dari pelaku dan penerima manfaat pembangunan.

Salah satu bentuk komitmen itu presiden ingin angka kekerasan terhadap perempuan dan anak harus menjadi perhatian pemerintah baik pusat maupun daerah. Partisipasi perempuan dalam pembangunan diharapkan bisa mencapai 30 persen. Kemudian, bagaimana angka kematian ibu bisa dikurangi dan bagaimana meningkatkan tingkat perekonomian perempuan.

Terkait perlindungan anak, ia mengatakan, kegiatan "Kampanye Bersama Lindungi Anak" dilakukan dengan memanfaatkan dialog musikal.

"Diharapkan dengan musik, akan lebih mudah diterima anak-anak," ujarnya.

Ia juga berharap, anak-anak yang mengikuti acara itu, bisa menularkan pemahamannya nanti pada anak-anak sekitarnya.

Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Sumbar, Ratna Wilis mengatakan, kegiatan tersebut diikuti oleh 500 orang yang terdiri dari 250 siswa SMP, 50 orang siswa SMA dan mahasiswa serta peserta lainnya. (*)

Pewarta :
Editor: Antara Sumbar
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.