Pakar: Siklon Tropis-Cold Surge" Tidak Terdeteksi

id Pakar: Siklon Tropis-Cold Surge" Tidak Terdeteksi

Jakarta, (ANTARA) - Profesor Hidrologi Badan Penerapan dan Pengkajian Teknologi Sutopo Purwo Nugroho mengatakan saat ini sudah tidak ada siklon tropis yang merupakan salah satu faktor menyebab curah hujan ekstrim di selatan Indonesia "Indeks 'cold surge' atau seruak dingin di Hongkong juga tidak terdeteksi. Jika kedua hal itu ada, maka akan ada perambatan "cold surge" ke daerah selatan ekuator yang terjadi setelah empat hingga enam hari yang kemudian Pulau Jawa akan mengalami curah hujan yang besar," kata Sutopo Purwo Nugroho melalui pesan singkat diterima di Jakarta, Jumat. Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) itu mengatakan indeks "Madden Julian Oscillation" (MJO) juga negatif. MJO adalah sebuah osilasi yang berperiode 40-50 hari, yang dalam beberapa kasus bisa melebar menjadi 30-60 hari. "Gugus awan konveksi diproduksi di atas Samudera Hindia yang berada di sebelah barat Indonesia kemudian bergerak ke arah timur di sepanjang ekuator untuk menempuh satu siklus putar dengan periode 40-50 hari," paparnya. Dengan tiga faktor iklim tersebut, kata dia, maka kecil peluangnya terjadi curah hujan ektrim di wilayah Jakarta dan sekitarnya seperti halnya curah hujan tahun 2007 yang menyebabkan banjir besar. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) juga melaporkan bahwa selama 25-28 Januari 2013, curah hujan yang jatuh di Jakarta dominan berintensitas rendah hingga sedang. "Jadi, kecil peluangnya banjir besar akan terjadi pada 27 Januari 2013, kalaupun ada hanya pengaruh rob atau genangan saja. Masyarakat diimbau tetap waspada dan siap siaga terkait ancaman banjir karena curah hujan tinggi masih berpotensi hingga Maret mendatang," pungkasnya. (*/wij)