Swadaya Masyarakat Dalam Manunggal Capai Rp8 Miliar

id Bukittinggi, Swadaya, manunggal

Bukittinggi, (Antara Sumbar) - Nilai partisipasi atau swadaya masyarakat Kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar), dalam kegiatan manunggal tahun 2016 mencapai hampir Rp8 miliar.

Kepala Kantor Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Kelurahan dan Nagari (PMPKN) Pemerintah Kota Bukittinggi, Rismal Hadi di Bukittinggi, Kamis, mengatakan angka tersebut meningkat dua kali lipat dibandingkan nilai swadaya pada kegiatan manunggal tahun lalu.

"2016 ini nilai swadaya masyarakat sebesar Rp7,96 miliar, meningkat dua kali lipat dibandingkan 2015 sebesar Rp3,69 miliar," sebutnya.

Menurutnya, peningkatan tersebut menunjukkan tingginya partisipasi masyarakat dalam pembangunan dan peningkatan kesejahteraan.

Selama satu bulan pelaksanaan manunggal pada 3 sampai 31 Mei 2016, telah dilaksanakan sebanyak 40 kegiatan pokok dan 44 kegiatan tambahan.

Rismal merinci, kegiatan pembangunan yang dilaksanakan dalam manunggal di antaranya pembukaan dan pelebaran jalan, pengecoran dan perbaikan jalan, perbaikan drainase, sarana ibadah, gedung serba guna dan balai pemuda, perbaikan dan pembangunan posyandu, pembuatan taman kelurahan, sarana olahraga, sumur resapan dan gotong royong pemeliharaan lingkungan.

"Dari semua kegiatan tersebut, total tanah yang disumbangkan masyarakat seluas 5.794,75 meter persegi dengan nilai Rp6,52 miliar, naik dua kali lipat dibandingkan tahun lalu seluas 2.344 meter persegi," ujarnya.

Selain itu, jumlah warga yang turut serta bergotong royong juga meningkat dari 2015 sebanyak 12.404 orang menjadi 15.153 pada manunggal 2016 dan nilai partisipasi sebesar Rp1,08 miliar.

Di samping kegiatan pembangunan fisik, pelaksanaan manunggal juga didukung oleh kegiatan non fisik seperti pembinaan ketenteraman ketertiban, pengetahuan kesehatan, pelatihan penyelenggaraan jenazah dan pembinaan lainnya yang diperuntukkan bagi generasi muda.

"Pada umumnya, tidak ada kendala dalam manunggal tahun ini, hanya cuaca yang kadang tiba-tiba hujan di siang hari dan alat berat yang tidak tersedia lengkap di setiap kelurahan sehingga pemakaiannya harus bergantian," jelasnya.

Secara keseluruhan, nilai semua kegiatan atau proyek dalam pembangunan tersebut sebesar Rp9,16 miliar atau hampir delapan kali lipat dari dana stimulan sebesar Rp1,2 miliar yang diberikan pemerintah setempat kepada 24 kelurahan di daerah itu.

Ketua DPD Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Bukittinggi, Joni Edwar menilai, kegiatan manunggal memiliki peran strategis dalam membangun dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sehingga perlu pemeliharaan dan pengawasan.

"Melalui kegiatan ini, telah menumbuhkan semangat gotong royong dan dapat menghimpun swadaya masyarakat yang telah menghasilkan jalan yang kondusif, saluran air yang baik dan sarana lainnya pendukung aktivitas masyarakat," katanya.

Ia berharap, masyarakat dapat turut serta menjaga dan memelihara setiap sarana yang telah dibangun dalam kegiatan itu. (*)