Parik Malintang (ANTARA) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengapresiasi Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat dan sejumlah pihak yang melakukan mitigasi bencana banjir di kawasan Kecamatan Ulakan Tapakis dengan cara swadaya pada pertengahan April 2025.
"Itu bagus, karena Indonesia luas kalau pun kekuatan BNPB 10 kali lipat dari sekarang tidak akan mampu menangani bencana sendiri sehingga perlu keterkaitan semua pihak," kata Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto saat diminta menanggapi hal tersebut ketika meninjau infrastruktur rusak akibat bencana di Padang Pariaman, Kamis.
Ia mengatakan dalam penanganan bencana tidak saja dapat dilakukan oleh pemerintah pusat dan daerah namun banyak pihak di antaranya pelaku usaha, masyarakat, media, dan swasta.
Ia menyampaikan seluruh pihak harus ikut terlibat dalam penanganan bencana sesuai dengan kemampuan masing-masing. Hal tersebut tentu dilihat dari kerusakan dan beratnya mitigasi dilakukan.
"Setiap ada bencana bupati pasti langsung turun tangan, itu kalau bencananya kecil. Tapi kalau bencananya besar maka pemerintah pusat akan turun tangan," katanya.
Bahkan, lanjutnya pemerintah pusat akan mengucurkan dana untuk perbaikan rumah yang rusak dan bila perlu merelokasi pemukiman masyarakat yang lahannya disediakan pemerintah daerah.
"Mekanisme ini sudah berlangsung, sudah berjalan. Jadi harapannya masyarakat juga tidak tinggal diam karena dalam penanganan bencana juga harus melibatkan masyarakat," ujarnya.
Sementara itu, Bupati Padang Pariaman John Kenedy Azis mengatakan beberapa waktu lalu pihaknya melaksanakan gotong royong dengan melibatkan ribuan peserta yang berasal dari berbagai pihak mulai dari pemerintah, TNI dan Polri, BUMN dan pihak swasta, serta masyarakat.
"Kami bersama-sama membersihkan pohon-pohon yang tumbuh di tepi sungai yang menghambat arus sungai, mengeruk sedimen sungai bahkan membuka muara sungai yang sudah lama tertutup pasir," kata dia.
Menurutnya hal-hal tersebut yang diduga menjadi penyebab kawasan Kecamatan Ulakan Tapakis rutin mengalami bencana banjir. Diharapkan dengan upaya tersebut dapat mengurangi potensi banjir yang kerap terjadi di kawasan itu.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, bersama TNI, Polri dan sejumlah pihak lainnya membersihkan aliran Sungai Batang Ulakan secara swadaya sebagai upaya mengatasi banjir menahun yang terjadi di Kecamatan Ulakan Tapakis.
"Kami melibatkan sekitar 1.000 orang serta mengerahkan tujuh ekskavator baik yang standar maupun amfibi, truk, dan lainnya dari berbagai pihak untuk menyukseskan gotong royong akbar ini," kata Bupati Padang Pariaman John Kenedy Azis saat pelaksanaan Gotong Royong Akbar di Ulakan Tapakis.
Ia mengatakan pihaknya menggunakan sumberdaya yang dimiliki pemerintah daerah itu, Balai Wilayah Sungai Sumatra V, perusahaan BUMN serta pihak swasta untuk membersihkan muara dari pasir, mengangkat sedimen sungai, dan membersihkan pohon yang mulai mempersempit sungai.
Ia menyampaikan karena sifatnya gotong royong maka pemerintah setempat tidak mengeluarkan anggaran dari APBD untuk menjalankan program dalam mengatasi banjir di kawasan itu.
"Dananya Rp0 APBD, semuanya guyub, bahkan makanan sumbangan dari TP PKK dan masyarakat," katanya