Bukittinggi, (Antara Sumbar) - DPRD Kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar), mendorong pendirian Madrasah Diniyah Takmiliyah Wustha (MDTW) dan Madrasah Diniyah Takmiliyah Ulya (MDTU).
Anggota Komisi II DPRD Bukittinggi, Edison di Bukittinggi, Jumat, mengatakan MDTW dan MDTU tersebut merupakan keberlanjutan dari pendidikan di Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) agar pendidikan non formal keagamaan bagi anak terus berlanjut.
MDTW merupakan pendidikan non formal untuk tingkat SMP dan MDTU bagi tingkat SMA.
"Bila di tingkat MDTA komposisi pendidikan berupa praktik dan teori sebesar 70 dan 30 persen, maka untuk tingkat yang lebih tinggi, diharapkan komposisi pendidikan berupa praktik lebih besar dari teori dengan harapan ilmu agama yang diperoleh dapat terus melekat pada anak," jelasnya.
Ia menyebutkan, DPRD saat ini tengah mempersiapkan rancangan peraturan daerah (ranperda) tentang pengelolaan MDT.
"Saat ini di Bukittinggi baru ada MDTA, namun ranperda tersebut juga berlaku bagi pendirian hingga pengelolaan MDTW dan MDTU," ujarnya.
Selanjutnya, ia mengharapkan, keberadaan MDTA harus terus dipelihara dan secara terintegrasi, MDTA yang telah ada dapat membentuk MDTW dan MDTU atau melalui partisipasi masyarakat membentuk sekolah non formal tersebut agar dapat berkesinambungan.
Anggota DPRD lainnya, M Nur Idris menyebutkan, pembahasan ranperda MDT tersebut saat ini telah memasuki tahap draf yang akan segera disampaikan pada Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda).
"Sesuai aturan yang baru, selanjutnya ranperda harus dilakukan harmonisasi dengan perancanganya yakni dari Kanwil Kehakiman Sumbar," ujarnya.
Sementara, Kepala Kantor Kementerian Agama Bukittinggi, Muhammad Nur mengatakan, pendidikan agama yang dilakukan di MDTA hendaknya tidak menjadi pelajaran tambahan saja bagi anak.
"Pendidikan agama penting untuk mendidik anak dalam rangka mendukung pembentukan karakter sehingga terjauh dari perilaku menyimpang," katanya. (*)
