Mentawai Potensi Kembangkan Budidaya Ikan Sidat

id Mentawai

Mentawai, (Antara) - Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Kepulauan Mentawai Edi Sukarni mengungkapkan daerah tersebut berpotensi untuk mengembangkan budidaya ikan sidat (ordo Anguilliformes) yang memiliki nilai jual tinggi di luar negeri.

"Dari penelitian yang kami lakukan, perairan Mentawai salah satu daerah yang banyak menghasilkan bibit atau benih ikan sidat, ini potensi luar biasa untuk bisa dibudidayakan masyarakat nelayan," kata Edi di Tuapejat, Rabu.

Ia menjelaskan, banyaknya bibit dan benih ikan sidat di perairan Mentawai, karena daerah tersebut selain dikelilingi laut lepas juga banyaknya muara sungai yang menjadi tempat anakan sidat tumbuh.

Langkah awal pengembangan budidaya ikan sidat di Mentawai saat ini pihaknya sedang mempelajari tata cara budidaya benih atau bibit ikan lewat penangkaran mandiri serta jenis ikan sidat apa saja yang bisa dibudidayakan.

Selain itu, pihaknya juga akan melakukan kerjasama dengan pihak-pihak swasta yang sebelumnya sudah melaksanakan budidaya ikan sidat tersebut, Seperti Asosiasi Pengusaha Ikan Sidat Indonesia (APISI) dan kabupaten/kota yang sebelumnya sudah mengembangkan budidaya ikan sidat.

"Bisa jadi nanti kami akan fokuskan untuk budidaya benih/bibit ikan sidat dulu," katanya.

Mantan Kepala UPT Balai Benih Ikan Pantai Sikakap, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Hardimansyah menjelaskan, ikan sidat asal Indonesia memiliki nilai jual tinggi di pasar ekspor. Ikan yang bentuk fisiknya mirip belut bahkan seperti ular ini laris di pasar Jepang dengan harga yang cukup tinggi.

"Sampai saat ini, harga ikan sidat masih mahal. Untuk kualitas ekspor di negara Jepang, Korea, Cina, dan Hongkong, satu kilogram tembus Rp2 juta. Tentunya, ikan sidat tersebut sudah melalui budidaya dengan pengelolaan standar luar negeri," katanya.

Di perairan laut Mentawai, kata hardimansyah, dua jenis ikan sidat Indonesia yang harganya cukup mahal jenis Marmorata (Anguilla Marmorata) dan Bicolor (Anguilla Bicolor). Dari keduanya, yang paling mahal jenis Bicolor.

Ikan sidat jenis Bicolor memiliki tingkat kandungan yang cukup lengkap, seperti protein vitamin A, DHA (Decosahexaenoic acid), kandungan EPA (Eicosapentaenoic Acid) hingga zat Albumin.

Berdasarkan hasil penelitian Asosiasi Budidaya Sidat Indonesia, bahwa di perairan laut Sumatera yang potensinya melimpah hanya di Mentawai. Sebab, Mentawai merupakan palung dan tempat pertukaran langsung arus samudera dengan ke dalaman minimal 800 meter. Di laut Mentawai itulah ikan sidat berkembang biak. (*)