Mahasiswa Pesisir Selatan Pertanyakan Beasiswa Baznas Belum Cair

id Baznas,pesisir selatan,beasiswa

Mahasiswa Pesisir Selatan Pertanyakan Beasiswa Baznas Belum Cair

Ketua Umum Gerakan Mahasiswa Pemuda Pesisir Selatan, Hidayatul Fikri. (ANTARA/HO-Dok pribadi)

Painan (ANTARA) - Gerakan Mahasiswa Pemuda Pesisir Selatan (Gemupess), Sumatera Barat, mempertanyakan belum cairnya beasiswa Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) kabupaten itu.

Ketua Umum Gemupess, Hidayatul Fikri, mengatakan bahwa sekitar seribu mahasiswa sudah mendaftar untuk mendapatkan beasiswa itu sejak pendaftaran dibuka pada 25 September 2024. Namun, hingga kini, kata Fikri, tidak ada kejelasan tentang beasiswa tersebut.

Sebagai informasi, Baznas Pesisir Selatan mengeluarkan pengumuman Nomor: 280/BAZNAS-PS/IX/2024 tentang Program Beasiswa Baznas Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2024 Program Pessel Cerdas. Dalam pengumuman itu disebutkan bahwa program beasiswa tersebut ditujukan bagi mahasiswa S-1 yang sedang menempuh kuliah semester 3, 5, atau 7 di perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta di luar Pesisir Selatan. Dalam pengumuman itu juga diinformasikan bahwa calon penerima beasiswa diminta mengantarkan langsung berkas ke kantor Baznas Pesisir Selatan dari 2 sampai 4 Oktober 2024.

"Katanya beasiswa akan cair akhir tahun 2024. Kini sudah awal tahun 2025, tetapi beasiswa itu belum juga cair," ujarnya di Painan, Minggu (5/1/2025).

Kalau beasiswa tersebut tidak juga cair dalam waktu dekat, Fikri mengancam akan melakukan demonstrasi di kantor Baznas Pesisir Selatan dengan para mahasiswa yang mengajukan permohonan beasiswa.

"Kami juga menuntut Baznas Pesisir Selatan untuk memberikan laporan keuangan yang jelas terhadap program tahun 2024," tuturnya.

Mengenai keterlambatan pencairan dana beasiswa itu, Fikri mendapatkan isu bahwa dana beasiswa digunakan untuk kepentingan kampanye karena diduga Ketua Baznas Pesisir Selatan mendukung salah satu pasangan calon bupati dan calon wakil bupati.

Sementara itu, Ketua Baznas Pesisir Selatan, Yose Leonando, mengakui terlambat menyerahkan beasiswa untuk mahasiswa S-1 yang kuliah di luar kabupaten. Alasannya, pihaknya harus menyeleksi bahan, kelengkapan, nilai, nomor rekening dari sekitar 2.300 usulan beasiswa yang masuk. Kendala lainnya, pihaknya pada tahun kemarin harus mempercepat penyelesaian program lainnya dan adanya masa libur akhir tahun.

"Ada 2.300 usulan beasiswa yang masuk, sementara yang akan dibiayai sekitar 1.000 orang. Jadi, kami butuh menyeleksi dan mempertimbangkan bahan tersebut agar penyaluran beasiswa selesai dan tidak menimbulkan gejolak pascapilkada sehingga kami tidak terseret ke dalam ranah pembuktian oleh mereka yang tidak teranggarkan dalam penerima beasiswa," tuturnya, Senin (6/1/2025).

Yose menginformasikan bahwa pihaknya akan menyerahkan beasiswa tersebut pada pertengahan Januari 2025. Hal itu, kata Yose, ditetapkan berdasarkan hasil rapat pihaknya dengan Kepala Bagian Kesra Pemkab Pesisir Selatan.

Yose membantah isu tentang terlambatnya pembayaran beasiswa itu karena uang terpakai untuk pilkada. Ia menegaskan bahwa tuduhan itu sangat tidak benar karena sirkulasi dan akuntabilitas uang di Baznas diawasi secara ketat oleh sistem SIMBA Baznas, yang selalu mengawasi pengeluaran, pemasukan, dan penyaluran uang yang ada di Baznas tiap minggu. Selain itu, kata Yose, pengeluaran uang tidak bisa dilakukan oleh ketua Baznas Pesisir Selatan seorang diri, tetapi melalui kesepakatan para pemimpin Baznas.

Yose menjelaskan bahwa pihaknya sudah menyalurkan beasiswa untuk mahasiswa S-1 yang kuliah dalam kabupaten, mahasiswa S-2, dan mahasiswa yang kuliah di luar negeri karena kuotanya sedikit.*