Subsidi Listrik Sumbagsel Tidak Tepat Sasaran

id Subsidi, Sumbagsel, Listrik

Subsidi Listrik Sumbagsel Tidak Tepat Sasaran

Ilustrasi. (ANTARA FOTO)

Bengkulu, (AntaraSumbar) - General Manager PLN Wilayah Sumatera Selatan, Jambi dan Bengkulu (SSJB) Budi Pangestu menyebutkan masih banyak subsidi listrik di wilayah Sumatera bagian Selatan yang tidak tepat sasaran.

"Masih banyak kami temukan pelanggan yang memiliki mobil, tetapi menggunakan listrik subsidi sebesar 450 KWh," kata Budi di Bengkulu, Jumat.

Seharusnya, pengguna listrik dengan kapasitas 450 KWh dan 900 KWh kata Budi, adalah masyarakat yang dianggap belum sejahtera, dengan penghasilan di bawah rata-rata kebutuhan pokok sehari-hari.

"Yang pantas untuk listrik sebesar itu menurut kami adalah masyarakat dengan penghasilan total hanya di bawah Rp600 ribu per bulan," katanya.

Menurutnya, rumah pelanggan yang pantas mendapatkan subsidi adalah bangunan dengan kondisi belum permanen atau masih menggunakan papan.

"Ada juga orang kaya dengan rumah papan, tapi tentunya beda model rumahnya," kata Budi.

Saat ini, subsidi listrik se-Indonesia berjumlah sekitar Rp55 triliun, dan sebagian besar masih dinikmati orang-orang kaya bahkan memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan tersier.

"Tidak pantas, punya mobil mewah, rumah ber AC tetapi listriknya 450 KWh," ucapnya.

PLN, kata dia, tidak mungkin bertindak ekstrim dengan memaksa pelanggan beralih menggunakan listrik nonsubsidi. Cara terbaik adalah dengan regulasi yang membuat pelanggan beralih.

"Setiap kali, kami terus mengajak agar beralih," ujarnya. (*)