Tuapejat, (Antarasumbar) - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai mengembangkan konsep pariwisata berbasis masyarakat dan ramah lingkungan sehingga memberi manfaat dan bisa berkesinambungan.
"Kita libatkan langsung masyarakat dalam pengembangan sektor pariwisata sehingga merasa memiliki. Pariwisata maju, masyarakat merasakan dan lingkungan tetap lestari," kata Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kepulaua Mentawai Destinora di Tuapeijat, Selasa.
Menurut dia, logistik yang dibutuhkan dalam pengembangan pariwisata harus memanfaatkan bahan lokal, meskipun pihak ketiga ada yang terlibat dalam pembangunannya.
Sebab, keunikan dan kekhasan yang dimiliki Mentawai harus ditonjolkan sehingga lebih ramah lingkungan, dan tidak berdampak merusak lingkungan yang ada.
Ia menjelaskan, saat ini ada tiga pantai dengan pasir yang putih sudah dipersiapkan dan tahap perencanaan untuk dikembangkan menjadi obyek wisata bahari.
Lokasinya di Mapadegat yang tidak jauh dari Tuapejat (ibukota kabupaten, red) saat ini dalam tahap proses pembebasan lahan dan secara prinsip masyarakat sudah setuju, tinggal bertemu dengan bupati.
Kemudian di Pantai Kature di Seberut Daya yang sudah masuk dalam perencanaan pengembangan ke depannya, setidaknya pada tahun depan sudah mulai program pengembangannya.
"Pengembangan kawasan pantai untuk obyek wisata bahari ini, tentu kita butuh dukungan dari Pemprov Sumbar dan pemerintah pusat. Satu kawasan dikembangkan bisa menelan biaya sampai Rp63 miliar," katanya.
Ia mengungkapkan, pada tahun anggaran 2015 informasi pemerintah provinsi mengalokasi untuk dukungan sektor pariwisata Mentawai, namun terkendala aturan dana hibah sehingga belum dapat direalisasikan sempai sekarang.
Selain itu, pemerintah pusat juga pernah mengalokasikan anggaran untuk pengembangan sektor pariwisata Mentawai, tapi saat itu tanah pada lokasi yang rencanakan belum bebas.
"Pemerintah pusat maunya tanah sudah bebas, sehingga dalam pelaksanaan diharapkan tidak ada hambatan. Makanya difokuskan pembebasan lahan terlebih dahulu," ujarnya.
Hal ini juga seiring dengan dukungan masyarakat di Kepulauan Mentawai semakin meningkat dalam pengembangan sektor pariwisata, bahkan sudah melihat potensi yang ada sebagai sumber pergerakan ekonomi.
"Kami juga sudah melakukan pembinaan generasi muda Mentawai secara berkelompok, ada yang menyelam, selancar serta pemandu di sektor wisata bahari. Ke depan dengan adanya skill dimiliki para pemuda bisa menentukan pihannya masing-masing, termasuk menjadi entrepreneur di sektor pariwisata," katanya.
Pemberdayaan masyarakat, khususnya kalangan generasi muda sudah berlangsung sejak 2010, sehingga sikap sadar wisata makin meningkat sehingga respon cukup positif. "Masyarakat Mentawai senang dengan didatangkan orang lain, artinya pengembangan sektor pariwisata sangat di dukung," ujarnya.