SEMEN PADANG GELAR MALAM RESEPSI HUT SEABAD

id SEMEN PADANG GELAR MALAM RESEPSI HUT SEABAD

Padang, 18/3 (ANTARA) - PT Semen Padang (PT SP) pada Kamis malam, menggelar resepsi dan ramah tamah memperingati Hari Ulang Tahun HUT ke-100 (seabad). "Pada malam resepsi HUT ke-100 ini, kita mengundang para tokoh, sesepuh Minang, dan berbagai elemen masyarakat lainnya," kata Kepala Biro Humas PT SP, Daconi di Padang, Kamis. Direncanakan akan hadir pada malam resepsi itu, di antaranya, Ir. Azwar Anas, sesepuh Sumbar yang juga mantan Direktur Utama PT SP dan mantan Gubernur Sumbar. Juga bakal hadir Direktur Utama PT Semen Gresik (Persero) Tbk Dr. Ir. Dwi Soetjipto, MM, dan tuan rumah, Direktur Utama PT Semen Padang, Drs. Endang Irzal, Akt, MBA. Malam resepsi ini akan diisi dengan penampilan "maestro" biola Indonesia, Idris Sardi, dan penampilan sastrawan senior Taufik Ismail, dan artis Yuni Shara. "Juga akan ditampilkan pertunjukan musik tradisional, dan prosesi 100 tahun Semen Padang," kata Daconi. PT Semen Padang merupakan satu dari empat warisan kolonial Belanda yang hingga kini masih berfungsi dan berkontribusi bagi perkembangan sosial dan ekonomi rakyat Sumbar. Perusahaan ini berdiri pada 18 Maret 1910 di Indarung, Padang. Eksistensi PT SP yang kini menjadi sebuah entitas bisnis yang membanggakan, berawal dari penemuan batu-batu menarik oleh seorang perwira Belanda berkebangsaan Jerman, Carl Christophus Lau, pada 1906. Pada Januari 1907, Christophus Lau mengajukan permohonan kepada pemerintah Hindia Belanda untuk mendirikan pabrik semen di Indarung. Permohonannya disetujui lebih kurang tujuh bulan kemudian. Untuk mewujudkan keinginanannya mendirikan pabrik semen Indarung, Christophus Lau menggandeng sejumlah perusahaan untuk bermitra, yakni Firma Gebroeders Veth, Fa.Dunlop, dan Fa.Varman & Soon, pada 18 Maret 1910. Perusahaan yang didirkannya itu bernama NV Nederlmidschhidische Portland Cement Maatschappij (NY NIPCM) dengan akta notaris Johannes Pieder Smidth di Amsterdam. Kehadiran NY NIPCM menjadi tonggak sejarah berdirinya industri semen di Indonesia, karena merupakan industri besar pertama di Indonesia yang terdaftar di bawah Departemen Pertanian, Industri, dan Perdagangan di Hindia Belanda. Berdasarkan Surat Menteri Keuangan Republik Indonesia No.5-326/MK.016/1995, pemerintah melakukan konsolidasi atas tiga pabrik semen milik pemerintah yaitu, PT Semen Tonasa (PT ST), PT Semen Padang, dan PT Semen Gresik, yang terealisasi pada 15 September 1995. Saat ini, PT Semen Padang berada di bawah PT Semen Gresik Tbk (Semen Gresik Group). Memasuki usia 100 tahun, di bawah kepemimpinan Direktur Utama Endang Irzal, PT SP menunjukkan kinerja yang membanggakan. Hal itu bisa dilihat dari kinerja laba perusahaan. Pada 2004, pabrik ini membukukan keuntungan Rp57,7 miliar, pada akhir 2008 meningkat 800 persen lebih, yakni Rp480,1 miliar.