Sopir Angkot Solok Mogok, Calon Penumpang Terlantar

id Sopir Angkot Solok Mogok, Calon Penumpang Terlantar

Arosuka, (Antara) - Ratusan pengemudi angkutan kota (Angkot) dan angkuta pedesaan (Angdes) yang melayani sejumlah trayek di Kabupaten Solok mogok beroperasi, dan menyebabkan ratusan calon penumpang terlantar. Aksi mogok beroperasi ratusan sopir angkot dan angdes yang juga didukung oleh Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kabupten Solok itu, sebagai wujud sikap mereka atas kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premimum dan solar yang diumumkan pemerintah. Dalam aksinya, ratusan sopir angkot memarkir kendaraan mereka di Simpang Tugu Ayam Kokok Balenggek di depan kantor Bupati Solok di Arosuka, dan di ruas jalan lintas Solok-Padang, depan kantor Dinas Perhubungan di Koto Baru. "Ada 350 armada angkutan umum yang tergabung dalam Organda Kabupaten Solok, yang ikut aksi mogok operasi melayani berbagai trayek di wilayah Kabupaten Solok, dan sekitarnya," kata Ketua Organda Kabupaten Solok Anwar Sanusi Lenggang, Rabu. Ia menyebutkan, aksi mogok beroperasi itu, dilakukan para pengemudi angkot dan angdes seperti yang melayani trayek jurusan Pasar Solok-Cupak-Talang hingga kantor Bupati di Arosuka dan Lubuk Selasih.Kemudian jurusan Koto Baru Simpang Selayo ke Pasar Raya di Kota Solok. Ia mengakui, akibat mogok beroperasi itu telah menyebabkan ribuan calon penumpang, termasuk anak sekolah ke berbagai jurusan di wilayah itu jadi terlantar, karena aksi mogok dimulai sejak pukul 07.00 Wib pagi. Akibatnya, calon penumpang yang setiap hari menggunakan jasa angkutan umum itu, terlihat berjejer di sepanjang ruas jalan, mulai dari Simpang Lubuk Selasih di Kecamatan Gunung Talang, Nagari Guguak, Talang, Cupak hingga ke Nagari Koto Baru di Kecamatan Kubung. "Tuntutan para sopir angkot dan pengusaha angkot melalui Organda ke Dinas Perhubungan Kabupaten Solok selaku wakil pemerintah adalah meminta penyesuaian ongkos tarif angkutan pascakenaikan harga BBM," kata Anwar Sanusi Lenggang. Karena kata dia, kenaikan BBM jenis premium dari Rp6.500 ke Rp8.500 dan solar dari Rp6.500 ke Rp7.500 dirasakan memberatkan sopir pengusaha angkutan. Hal ini karena beban biaya operasional dan pengeluaran untuk pembelian bakan bakar solar atau premimum jadi bertambah besar. Kalau tarif tidak disesuaikan, maka sopir angkot dan pengusaha angkutan akan terus merugi dan bisa bangkrut. Mogoknya ratusan angkot dan angdes, membawa rezeki tak terduga bagi para tukang ojek sepeda motor, yang mangkal di sejumlah pangkalan ojek, seperti di depan kantor Bupati Solok di Arosuka, Simpang Tiga Guguak, simpang Ampek Talang dan di simpang Tiga Nagari Cupak. Pasalnya ratusan penumpang yang tak bisa mendapatkan angkot dan angdes, terpaksa menggunakan jasa tukang ojek sepeda motor, untuk bisa berpergian menuju ke tempat kerja masing-masing. Salah seorang calon penumpang Eli (35) warga Gunung Talang mengatakan, tepaksa naik ojek walaupun ongkosnya sedikit mahal, yang penting bisa masuk kerja. Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Solok, Dedi Permana yang menemui para pengemudi angkot dan angdes yang mogok beroperasi mengatakan, pihaknya menerima aspirasi yang disampaikan pengurus Organda setempat dan para sopir serta pengusaha angkutan umum di wilayah setempat. Dinas perhubungan katanya, segera melakukan pertemuan dengan pihak terkait lainya, seperti Polres Solok dan Organda, DPRD untuk membicarakan penyesuaian tarif angkutan seperti yang diminta para sopir angkutan umum tersebut. "Berapa besar penyesuaian tarifnya dan kapan bisa mulai diberlakukan, kepastianya baru bisa diinformasikan setelah kami menggelar rapat koordinasi terkait masalah itu," katanya. Seorang sopir angdes Cupak-Talang-Guguak Rendi (36) mengatakan, ongkos angkutan umum dari Simpang Lubuk Selasih ke Pasar Solok saat ini adalah Rp8 ribu, pada penyesuain tarif baru diharapkan naik jadi Rp10 ribu. Sedangkan ongkos angkutan dari Talang-Cupak ke Pasar Solok, yang sebelumnya Rp6 ribu, bisa disesuaikan jadi Rp8 ribu. "Kalau ongkos tidak disesuaikan, sementara kami harus membeli solar dengan harga mahal, tentu kami sopir angkot akan merugi " katanya. (mg1)

Pewarta :
Editor: Antara Sumbar
COPYRIGHT © ANTARA 2026

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.