Bulog Sumbar Miliki Gerai Kembangkan Bisnis

id Bulog Sumbar Miliki Gerai Kembangkan Bisnis

Bulog Sumbar Miliki Gerai Kembangkan Bisnis

Kasi TU dan Umum Bulog Divisi II Sumbar, Saidi di salah satu pojok mart milik Bulog.

Padang, (Antara) - Badan Urusan Logistik Divisi II Sumatera Barat (Sumbar) memiliki lima gerai (pojok mart) untuk mengembangkan bisnisnya di bidang perdagangan beras kelas premium dan gula. Lima Pojok Mart itu, menurut Kepala Seksi Tata Usaha (TU) dan Umum Bulog Divisi II Sumbar Saidi, di Padang, Rabu, tersebar di beberapa lokasi masing-masing di kantor pusat, yakni Padang, Mata Air, Gunung Pangilun, Kota Solok dan Bukittinggi. "Kita melayani secara grosir dan eceran baik untuk beras dan gula. Sejumlah BUMN di Sumbar telah menjadi pelanggan kita," katanya. Dia mengatakan, Bulog Divisi II Sumbar mendapatkan target penjualan beras sebanyak 41 ton per tahun, sementara untuk gula sebanyak 27,2 ton per tahun. "Kita terus berupaya untuk memenuhi target yang diberikan dengan mengoptimalkan seluruh potensi yang ada baik berbentuk pojok Mart maupun menggunakan tenaga seluruh pegawai Bulog," katanya. Menurutnya, bisnis Bulog Divisi II Sumbar tersebut cukup berkembang dan mendapatkan kepercayaan dari masyarakat. "Kita bahkan mendatangkan 200 ton beras premium asal Thailand dengan tingkat kerusakan (broken) 5 persen dari pemasok di Medan, Sumut, untuk menunjang bisnis beras Bulog di Sumbar," katanya. Ia mengatakan ini adalah usaha komersial yang dapat memberikan kontribusi dalam perkembangan perekonomian nasional khususnya dalam upaya pemantapan ketahanan pangan nasional. "Tidak hanya soal keuntungan, tetapi tetap mengedepankan ketahanan pangan," katanya. Kadangkala, menurut dia, Bulog berperan sebagai distributor yang mengambil barang dari petani dan menjual di daerah yang membutuhkan dengan hanya menerima biaya perjalanan. Sementara itu, Kasi IT Pengelola Bulog Mart Bulog Divisi II Sumbar, Adityawarman mengatakan, selain beras premium Thailand, pihaknya juga menjual beras anak daro asal Solok. "Sekarang kita menjual dengan harga 12 ribu per kilogram, sedang harga pasar 13 ribu per kilogram," katanya. Untuk gula, dia mengatakan ada dua harga sesuai jenis masing-masing gula bekas impor Rp.9140/Kg dan gula lokal atau RNI Rp 9.260/Kg. Pojok Mart Bulog Sumbar, menurut dia, juga menjual minyak goreng. Namun masih bekerjasama dengan pihak ketiga. "Khusus untuk minyak goreng kita masih dalam tahap pemantauan harga bersama pihak ketiga," katanya. (*/mko)

Pewarta :
Editor: Antara Sumbar
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.