Kuala Lumpur, (Antara) - Identitas lengkap seorang penata laksana rumah tangga (PLRT) asal Indonesia yang ditemukan tewas bersama dua balita anak majikannya di Taman Sri Putra, Kuang, Sungai Buloh, Malaysia masih ditelusuri diantaranya melalui telepon seluler yang bersangkutan.
"Pihak kepolisian akan mencari tahu siapa saja yang pernah berkomunikasi dengan korban tewas tersebut sehingga diharapkan identitas selengkapnya dapat diperoleh," kata Koordinator Fungsi Konsuler KBRI Kuala Lumpur, Dino Nurwahyudin di Rumah Sakit Sungai Buloh, Selangor, Malaysia, Rabu.
Dari siasat pihak kepolisian Malaysia, PLRT yang dikenal dengan panggilan Agnes ini tidak memiliki paspor ataupun dokumen lainnya yang bisa menjelaskan jati dirinya.
Menurut Dino, penelusuran identitas PLRT tersebut sangat penting agar diketahui nama lengkap dan alamat tempat tinggalnya sehingga bisa menghubungi pihak keluarga di Tanah Air.
"Identitas selengkapnya sangat penting, karena kita harus mengabari keluarganya di tanah air," ungkap Dino.
Terkait musibah ini, pihak KBRI Kuala Lumpur ikut prihatin dan menyampaikan belasungkawa kepada pihak keluarga korban.
Sementara itu, Dino mengungkapkan bahwa Agnes bekerja dengan keluarga majikannya sejak satu setengah tahun lalu setelah menggantikan rekannya yang ikut suaminya ke Johor.
"Selama masa kerja tersebut, dia bekerja dengan baik dan tidak ada masalah dengan pihak majikan," ungkapnya.
Untuk itu, pihak KBRI Kuala Lumpur terus bekerja sama dengan pihak kepolisian Malaysia untuk memperoleh informasi yang lengkap terutama dalam mencari tahu kenapa peristiwa ini terjadi.
Dua Balita
Sebelumnya, media massa terbitan Kuala Lumpur memberitakan seorang penata laksana rumah tangga (PLRT) asal Indonesia ditemukan tewas bersama dua balita anak majikannya di rumah mereka di Taman Sri Putra, Kuang, Sungai Buloh, Malaysia.
Mayat Koay Jia Hong (5) ditemukan tewas dengan tangan memegang "remote control" atau alat kawalan jauh televisi di tingkat atas rumah tersebut.
Sementara adik tirinya Melvin Selvan Joseph (18 bulan) ditemukan tewas bersama pembantu rumah yang dikenali sebagai Agnes (30) di kamar pembantu rumah itu.
Ketiga korban ditemukan tewas dengan luka di leher pada Selasa (25/2) sekitar pukul 19.30 waktu setempat oleh neneknya yang baru pulang dari berdagang.
Polisi menemukan dua bilah pisau dapur dan sebilah pisau kecil di samping mayat wanita tersebut.
Seorang tetangga korban S. Sivakumar mengatakan, keluarga tersebut setiap hari keluar rumah pada pukul 08.00 untuk berdagang sementara kedua anak mereka ditinggal bersama pembantu rumah tangganya.
Ia mengatakan para tetangga tidak mendengar adanya keributan dari rumah tersebut dan tiga anjing korban juga tidak terdengar menyalak.
Tidak ada tanda-tanda terjadinya keributan adanya orang lain yang masuk rumah ataupun barang yang hilang.
Pembantu rumah tersebut dikenal sebagai sosok yang ramah dan sering menegur-sapa tetangganya. (*/sun)