Lubuk Sikaping (ANTARA) - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Sumatera Barat menyalurkan bantuan pendidikan dalam bentuk beasiswa sebesar Rp547 juta di Kabupaten Pasaman, Jumat.
Bantuan pendidikan itu diserahkan langsung oleh Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah secara simbolis kepada Bupati Pasaman Sabar AS.
Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah mengapresiasi kebijakan dan program Bupati Pasaman yang konsen memajukan sektor pendidikan karena program ini memiliki jangkauan yang sangat jauh ke depan.
"Kita menyatakan memberi apresiasi terhadap Pemkab Pasaman yang konsen memajukan sektor pendidikan. Bekerjasama dengan Pemprov Sumbar, program pendidikan gratis Pemkab Pasaman memang harus didukung," kata Mahyeldi Ansharullah.
Mahyeldi mengatakan bantuan pendidikan itu diperuntukan bagi ratusan siswa SLTA yang kurang mampu di Kabupaten Pasaman.
"Bantuan Baznas Sumbar untuk program pendidikan sebesar Rp547 juta. Bantuan itu akan dibagikan kepada 547 orang siswa SMA, SMK, dan SLBN se-Pasaman yang kurang mampu," katanya.
Kebijakan Pemkab Pasaman kata dia menggratiskan pendidikan 12 tahun SD-SLTA) merupakan langkah strategis untuk menyiapkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal.
"Karena generasi mudalah yang akan memimpin dan mengendalikan Pasaman ke depan. Generasi muda pula yang akan memimpin dan membangun Sumbar, tidak terkecuali berkiprah di tingkat Nasional," tambahnya.
Makanya, Gubernur Sumbar Mahyeldi mengingatkan pentingnya membangun generasi muda yang serba kuat, dimaksudkan untuk bisa tangguh menghadapi tantangan masa depan yang diyakini akan semakin bertambah berat.
"Kita ingin membentuk generasi muda yang kuat imannya, kuat akhlaknya, kuat mentalnya, kuat ilmunya, kuat ekonominya, kuat akidahnya, dan kuat etikanya," tambah mantan Wali Kota Padang itu.
Salah satu jalan untuk itu, menurut Gubernur, adalah menyekolahkan anak sampai ke jenjang setinggi mungkin.
"Makanya kita beri apresiasi Bupati Pasaman yang punya program pendidikan gratis," katanya.
Begitu berharganya pendidikan, menurut Gubernur Mahyeldi, 'Siapa sangka Joko Widodo alias Jokowi sampai dipercaya menjabat sebagai presiden, dua periode pula malah", ungkapnya.
Menurut Mahyeldi, ketika masih menjabat Wakil Wali Kota Padang pada tahun 2012 lalu, ia sempat bertemu dengan Jokowi yang saat itu menjabat sebagai Wali Kota Solo.
"Tidak tahunya belakangan karier politik beliau terus melesat sampai dipercaya dua periode menjadi presiden. Semua itu tidak lain karena ditopang oleh pendidikan," sambung Mahyeldi lagi.
Mahyeldi juga mengaku tidak pernah membayangkan akan dipercaya menjadi Gubernur Sumbar.
"Bapak saya dulunya hanya seorang tukang angkat di Pasar Bawah Bukittinggi," kenang Mahyeldi.
Sementara Bupati Pasaman Sabar AS sangat apresiasi dukungan kebijakan dan alokasi anggaran dari Pemprov Sumbar dalam mensukseskan program pendidikan gratis didaerah setempat.
Bupati Pasaman Sabar AS mengatakan pendidikan gratis merupakan program unggulan Pemkab Pasaman yang sudah tertuang didalam RPJMD.
"Pemkab Pasaman bertekad wujudkan generasi unggul berakhlak mulia, cerdas dan sehat. Saat ini tengah berupaya keras untuk mempersiapkan generasi unggul atau Sumber Daya Manusia (SDM) yang baik. Makanya kita program pendidikan gratis," ungkap Sabar AS.
Alokasi anggaran pendidikan gratis kata Sabar AS yang bersumber dari APBD terletak pada Dinas Pendidikan dan Bagian Kesra Pemkab Pasaman.
"Kalau untuk jenjang SMA dan SMK, anggarannya di Dinas Pendidikan sekitar Rp8,6 miliar. Kemudian untuk jenjang Madrasah Aliyah (MA) dan MTs di bagian Kesra Pemkab Pasaman sekitar Rp3,5 miliar. Jadi totalnya sekitar Rp12,1 miliar," pungkasnya.