Sawahlunto, (Antara Sumbar) - Dinas Kebudayaan Peninggalan Bersejarah dan Permuseuman Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, menjadwalkan pelaksanaan kegiatan workshop pembuatan film dokumenter bagi pelajar SLTA direncanakan Agustus 2017.
"Kegiatan tersebut merupakan salah satu upaya mewadahi trend untuk memanfaatkan aplikasi teknologi informasi sistem digital, seperti pembuatan "video stop motion", yang cukup diminati kalangan anak muda dewasa ini," kata Kepala Bidang Kebudayaan dinas tersebut, Marwati di Sawahlunto, Kamis.
Ia mengharapkan kegiatan tersebut mampu berimplikasi terhadap promosi potensi wisata kota itu khususnya di bidang pelestarian seni budaya melalui dunia perfilman.
Dia menyebutkan kegiatan tersebut direncanakan berlangsung selama tiga hari dengan melibatkan praktisi seni perfilman dari Jakarta dan Sumatera Barat sebagai narasumber.
Saat ini kami sedang menyusun proposal pengajuan pendanaan ke pihak provinsi karena tidak dianggarkan di APBD kota ini, ungkapnya.
Selain kegiatan itu, jelasnya pihaknya juga merencanakan pelaksanaan festival silat tradisi yang diikuti oleh pelaku silat dari berbagai daerah di seluruh nusantara dan mancanegara.
Sesuai perencanaan awal, lanjutnya akan dilaksanakan pada September 2017 dan merupakan kegiatan yang kedua kalinya diselenggarakan di kota itu.
"Kegiatan serupa pernah digelar di Desa Wisata Rantih beberapa tahun silam," ujarnya.
Sebelumnya Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit mengatakan budaya Minangkabau bisa menjadi salah satu pondasi penting dalam mengembangkan pariwisata di daerah itu karena memiliki daya tarik yang tidak kalah dengan wisata alam sehingga perlu menjadi perhatian pemerintah guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat ke depan.
"Budaya Minang dengan sistem kekerabatan mengikuti garis keturunan ibu (matrilineal) bisa sangat menarik bagi wisatawan jika dikemas dengan benar," katanya. (*)