Jakarta, (Antara Sumbar) - Putri Presiden kedua Republik Indonesia Titik Soeharto menuturkan Bangsa Indonesia tengah kehilangan salah seorang putri terbaiknya yakni Herawati Diah yang dikenal sebagai salah satu tokoh perempuan yang bisa memberdayakan kaumnya.
"Kita sekarang kehilangan tokoh pejuang itu," kata Titik di rumah duka, Jalan Patra Kuningan 9 Nomor 10, Setiabudi, Jakarta, Jumat.
Kenangan yang paling dapat diingat dari sosok Herawati saat dirinya kecil, menurut Titik, adalah gaya berbusana istri mendiang tokoh pers nasional Burhanuddin Mohammad Diah ini yang sangat anggun. Dirinya sering melihat ketika Herawati berkunjung ke istana, dan terkagum-kagum dengan baju nasional yang dikenakannya, seperti sarung batik dengan kebaya.
"Penasaran saja, siapa ya tante itu, cantik sekali," ucap dia.
Beranjak dewasa, Titik mengaku baru mengenal secara langsung sosok Herawati. Bersama tokeh pers nasional ini, dirinya banyak mengenal khazanah busana Indonesia.
"Itu baru kiprah dia di bidang busana saja, belum di bidang lain. Saya berharap sosok yang tidak pernah letih membangun perempuan Indonesia ini dapat dicontoh oleh generasi berikutnya, karena beliau sosok yang luar biasa," ucap dia.
Putra bungsu Herawati Nurman Diah menuturkan bahwa ibunya adalah perempuan gigih yang tidak pernah mengenal kata menyerah.
"Kalau untuk mencapai sesuatu dia terus ikuti," kata Nurman.
Kegiatannya di bidang sosial pun sudah menjadi kebiasaannya sejak lama. Mulai dari membentuk gerakan Mitra Budaya, Wasta Prima, hingga aktif di Woman International Club, ujar Nurman.
"Aktivitas itu semacam hobinya, suka sekali dia berorganisasi. Sebagai wartawati gemar bergaul dengan masyarakat, mendapat informasi, kenal banyak orang dan lintas generasi," ucap dia.
Selain Titik Soeharto, berapa tokoh nasional seperti Presiden Republik Indonesia ke-3 Burhanuddin Jusuf Habibie hingga Miranda Gultom tampak hadir dan memberi doa di depan jenazah salah satu tokoh pers nasional itu.
Beberapa karangan bunga tanda bela sungkawa dijajarkan di depan rumah duka bercat gading tersebut. Tampak karangan bunga dari Presiden Joko Widodo dan keluarga, Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara, Komnas Perempuan, Gerakan Pemberdayaan Suara Perempuan, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, Akbar Tanjung dan keluarga, Lembaga Pers Dr Soetomo, dan lain-lain.
Herawati Diah tutup usia pada Jumat pagi (30/9), pukul 04.20 WIB, di Rumah Sakit Medistra, Jakarta, dan dimakamkan disamping makam suaminya, Burhanuddin Mohammad Diah. Tokoh pers nasional ini dimakamkan secara militer di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata setelah sholat Jumat, dengan inspektur upacara mantan Menteri Pertahanan Agum Gumelar.
Hadir pula di TMP Kalibata diantaranya tokoh pers Parni Hadi dan mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Agum Gumelar. (*)