35 Titik Panas Terdeteksi di Sumatera

id Titik Panas, Sumatera

35 Titik Panas Terdeteksi di Sumatera

Ilustrasi - kebakaran hutan. (ANTARA FOTO)

Pekanbaru, (Antara Sumbar) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi 35 titik panas yang mengindikasikan adanya kebakaran hutan dan lahan di Pulau Sumatera, Kamis.

"35 titik panas dengan tingkat kepercayaan diatas 50 persen tersebar di delapan provinsi di Sumatera," kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Pekanbaru, Slamet Riyadi di Pekanbaru.

Ia menjabarkan dari 35 titik panas, delapan titik terpantau berada di Provinsi Sumatera Barat, selanjutnya enam titik menyebar secara merata masing-masing di Provinsi Jambi dan Riau.

Selain itu titik panas juga terdeteksi di Provinsi Lampung dan Bengkulu masing-masing empat titik, Sumatera Selatan tiga titik, serta Aceh dan Bengkulu masing-masing dua titik.

Lebih jauh, Slamet menuturkan enam titik panas di Provinsi Riau terpantau berada di dua kabupaten yakni empat titik di Indragiri Hilir dan dua titik lainnya Indragiri Hulu.

"Dari enam titik panas di Riau, dua diantaranya dipastikan sebagai titik api dengan tingkat kepercayaan diatas 70 persen," urainya.

Berdasarkan catatan Antara, dalam sepekan terakhir BMKG terus mendeteksi keberadaan titik panas, baik di Sumatera maupun di Provinsi Riau. Kondisi ini tidak lepas dari cuaca panas yang kini sedang melanda sebagian besar wilayah tersebut.

Sementara itu, Pemerintah Provinsi Riau sendiri sebelumnya resmi memperpanjang status Siaga Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan hingga November 2017 setelah berakhir pada 30 April lalu.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah menyiagakan lima unit helikopter berukuran besar sebagai upaya mengantisipasi dan menanggulangi bencana Karhutla di Provinsi Riau.

Lima unit helikopter masing-masing jenis MI-171, MI-172, MI-8 dan S-61 saat ini terparkir di Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin, Kota Pekanbaru.

"Rencananya helikopter itu akan kita tempatkan di tiga titik. Selain di Pekanbaru, juga akan ditempatkan di Kota Dumai dan Japura (Indragiri Hulu)," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Edwar Sanger. (*)