Chicago, (Antara Sumbar) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir melonjak pada Selasa (Rabu pagi WIB), dipicu meningkatnya ketegangan geopolitik antara AS, Rusia, dan Korea Utara.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Juni naik tajam sebesar 20,3 dolar AS atau 1,62 persen menjadi menetap di 1.274,20 dolar per ounce.
Emas mendapat dukungan yang luas, mencapai level tertinggi sejak November tahun lalu, karena sebuah pernyataan Korea Utara menjanjikan "konsekuensi bencana" setelah kelompok kapal induk AS mulai bergerak ke arah laut lepas semenanjung Korea.
Ketegangan telah meningkat antara AS dan Rusia atas serangan terhadap sebuah pangkalan udara Suriah, yang AS katakan sebagai pembalasan atas serangan senjata kimia.
Rusia menanggapinya dengan pernyataan yang mengatakan mereka akan merespon dengan kekuatan untuk setiap agresor. Akibatnya, para investor berbondong-bondong ke aset-aset "safe haven" logam mulia, karena mereka masih tidak yakin akibat dari kejadian ini.
Indeks dolar AS juga turun 0,27 persen menjadi 100,74 pada pukuk 18.00 GMT. Indeks adalah ukuran dari dolar terhadap sekeranjang mata uang utama.
Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar turun maka emas berjangka akan naik, karena emas yang diukur dengan dolar menjadi lebih murah bagi para investor.
Logam mulia diberi dukungan lebih lanjut, karena Dow Jones Industrial Average AS turun 22,86 poin atau 0,11 persen pada pukul 18.00 GMT.
Para analis mencatat bahwa ketika ekuitas membukukan kerugian maka logam mulia biasanya naik, karena investor mencari tempat yang aman. Sementara, sebaliknya ketika ekuitas AS membukukan keuntungan maka logam mulia biasanya turun.
Laporan survei lowongan pekerjaan dan perputaran tenaga kerja yang dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan lowongan pekerjaan meningkat 2,1 persen selama Februari ke tingkat 5,743.000, angka yang analis catat lebih baik dari yang diperkirakan, dan kemungkinan mencegah harga logam dari kenaikan lebih tinggi.
Para pedagang sedang menunggu harga impor dan ekspor pada Rabu (12/4), klaim pengangguran mingguan dan indeks harga produsen pada Kamis (13/4), bersama dengan indeks harga konsumen dan laporan penjualan ritel pada Jumat (14/4).
Perak untuk pengiriman Mei bertambah 33,9 sen, atau 1,89 persen, menjadi ditutup pada 18,254 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli naik 29,5 dolar AS, atau 3,14 persen, menjadi ditutup pada 969,50 dolar AS per ounce. (*)
Berita Terkait
Harga emas Antam turun jadi Rp1,318 juta per gram
Jumat, 3 Mei 2024 9:01 Wib
Memikul tanggung jawab renteng pendidikan akhlak Generasi Emas
Kamis, 2 Mei 2024 10:42 Wib
Harga emas Antam meroket jadi Rp1,327 juta per gram
Kamis, 2 Mei 2024 9:29 Wib
Prabowo ajak buruh berjuang bersama wujudkan Indonesia Emas
Rabu, 1 Mei 2024 14:28 Wib
Harga emas Antam merosot jadi Rp1,310 juta per gram
Rabu, 1 Mei 2024 11:25 Wib
Harga emas Antam turun jadi Rp1,325 juta per gram
Senin, 29 April 2024 10:15 Wib
Harga emas Antam stabil di angka Rp1,319 juta per gram
Jumat, 26 April 2024 9:01 Wib
Pj Wali Kota Pariaman terima penghargaan Pin Emas dari Polri
Kamis, 25 April 2024 18:32 Wib