Pemerintah Prioritaskan Ketersediaan Air Bersih Pascabanjir Bima

id banjir bima

Pemerintah Prioritaskan Ketersediaan Air Bersih Pascabanjir Bima

Sejumlah petugas PLN menarik tiang jaringan listrik Bima-Sape yang terputus pascabanjir bandang di sungai Lampe, Kelurahan Lampe, Kecamatan Rasana'e Timur, Kota Bima, NTB, Minggu (25/12). PLN wilayah NTB mengerahkan sebanyak 80 personel yang didatangkan dari Bali, Mataram dan Sumbawa yang terdiri dari tenaga teknisi pembangkit, teknisi jaringan dan distribusi untuk memulihkan jaringan listrik yg lumpuh akibat banjir bandang. (ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi)

Bima, (Antara Sumbar) - Pemerintah Indonesia memprioritaskan ketersediaan air bersih dalam masa tanggap darurat bencana pascabanjir bandang menerjang Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, 22-23 Desember 2016.

"Kalau banjir, air kakus bisa masuk ke sumur-sumur, orang tidak bisa minum air bersih, akibatnya sakit perut," kata Wakil Presiden Jusuf Kalla di Pesawat Kepresidenan RJ-85, Kota Bima, NTB, Rabu.

Oleh karena itu, Wapres memerintahkan agar Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) membeli seratus pompa untuk menyedot sumur-sumur yang tercemar pascabanjir di Kota Bima.

"Itu prioritas jangka pendek, semakin cepat selesai semakin baik," kata dia.

Dalam rapat terbatas yang digelar di Balai Kota Bima, Wapres juga menginstruksikan proses rehabilitasi jangka menengah dan jangka panjang.

Jangka menengah mencakup pembangunan kembali bangunan-bangunan yang rusak, memulangkan para pengungsi ke rumah masing-masing, dan memberikan Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada pengusaha yang terdampak.

Sementara itu, untuk jangka panjang, Wapres menginstruksikan rehabilitasi lahan-lahan gundul di dua pegunungan di Bima, yakni Gunung Wera dan Gunung Wawo, yang rusak akibat pembalakan dan pembukaan lahan liar.

"Ini (prioritas jangka panjang) akan butuh waktu yang lama dan biaya yang besar, tapi harus kita lakukan jika ingin mencegah banjir bandang ini terjadi lagi," kata dia.

Wapres Jusuf Kalla didampingi Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa dan Kepala BNPB Willem Rampangilei melakukan peninjauan ke lokasi yang diterjang banjir di Kota Bima, NTB, Rabu.

Selain memimpin rapat terbatas dengan jajaran Pemerintah Daerah Kota Bima, Wapres meninjau Posko Bantuan Sosial TNI di Kecamatan Mpunda dan mengunjungi Posko Pengungsian Masjid Sultan Salahudin di Kampung Sigi di Kota Bima.

Hingga saat ini, 8.800 orang masih tinggal di 17 titik pengungsian di lima kecamatan Kota Bima, NTB. (*)