Jakarta, (AntaraSumbar) - Pemerintah Indonesia menegaskan tidak ada uang tebusan yang dibayarkan kepada penyandera sepuluh Anak Buah Kapal (ABK) Indonesia di Filipina Selatan.
"Bahwa pertanyaannya ada tebusan atau tidak, kami sampaikan tidak. Tidak ada tebusan," tegas Sekretaris Kabinet Pramono Anung kepada media saat ditemui di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Senin.
Menurut Pramono, pemerintah berterima kasih kepada seluruh pihak yang memberikan bantuan dalam membebaskan para sandera.
Presiden, ujar Seskab, menyampaikan keberhasilan pembebasan sandera tersebut merupakan diplomasi total seluruh bangsa Indonesia, termasuk pemerintah.
"Dari waktu ke waktu pemerintah sebenarnya sudah mengetahui, bahkan kemarin Presiden sudah secara khusus melakukan komunikasi dengan Presiden Aquino dan Presiden menyampaikan terima kasih. Tentunya tanpa peran pemerintah Filipina, ini tidak bisa berjalan, sehingga murni diplomasi total," jelas Pramono.
Sementara itu, pemerintah juga masih melakukan diplomasi total untuk membebaskan empat anak buah kapal lainnya yang masih disandera oleh kelompok Abu Sayyaf di Filipina Selatan.
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan sampai saat ini masih terus diupayakan pembebasan terhadap empat Warga Negara Indonesia (WNI) yang disandera di wilayah laut Filipina.
TNI, jelas Gatot, juga melakukan upaya operasi intelijen dan koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri. (*)
Berita Terkait
Mesir usul Israel-Hamas buat kesepakatan baru termasuk soal sandera
Senin, 25 Desember 2023 16:32 Wib
Indonesia-Selandia Baru terus komunikasikan pembebasan sandera KKB
Senin, 21 Agustus 2023 16:01 Wib
Akademisi: Pemerintah harus hati-hati bebaskan sandera KKB
Kamis, 6 Juli 2023 15:11 Wib
SAR Tempur Dan Pembebasan Sandera
Selasa, 7 Maret 2023 15:25 Wib
Empat WNI dibebaskan Abu Sayyaf, Menlu: tidak ada lagi yang disandera
Senin, 5 April 2021 10:07 Wib
Tak terima jenazah pemimpinnya dimakamkan sesuai protokol COVID-19, pribumi Ekuador sandera polisi
Sabtu, 4 Juli 2020 10:31 Wib
PENYERAHAN SANDERA ABU SAYYAF
Kamis, 23 Januari 2020 18:48 Wib
WNI kembali disandera Abu Sayyaf
Senin, 20 Januari 2020 18:28 Wib