Jakarta, (ANTARA) - Bank Indonesia menilai pelaporan Lalu Lintas Devisa (LLD) dan Devisa Hasil Ekspor (DHE) menunjukkan perkembangan yang semakin membaik. "Dari apa yang saya amati dari bulan ke bulan mengenai pelaporan yang dikirimkan kepada BI menunjukkan bahwa pelaksanaan, kedisiplinan, dan kualitas pelaporan menunjukkan perkembangan yang semakin membaik," kata Direktur Eksekutif Departemen Statistik Ekonomi dan Moneter BI Hendy Sulistiowaty dalam acara Temu Akhir Tahun Pelapor LLD dan DHE di Gedung BI, Jakarta, Rabu (5/12). Hendy mengatakan data dan informasi berkualitas yang diperoleh dari pelaporan LLD dan DHE tersebut dapat memberikan kontribusi yang lebih baik dalam perumusan kebijakan moneter. Untuk pelaporan LLD misalnya, dapat digunakan untuk mendukung formulasi kebijakan di bidang moneter dan penyusunan statistik Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) dan Posisi Investasi Internasional Indonesia (PIII) yang lebih baik. "Sedangkan untuk pelaporan DHE dengan kualitas yang semakin baik membuat kemampuan BI dalam memantau kepatuhan eksportir terhadap ketentuan DHE juga semakin baik. Sejak diterapkan pada awal 2012, porsi DHE yang diterima melalui bank devisa dalam negeri terus meningkat hingga kini mendekati 90 persen dari keseluruhan nilai ekspor," kata Hendy. Hendy menuturkan, pelaporan LLD sudah berjalan sejak 2000 untuk bank, tahun 2001 untuk lembaga keuangan non bank, dan tahun 2002 perusahaan bukan lembaga keuangan. Hingga November 2012 jumlah pelapor bank sebanyak 120, jumlah pelapor Lembaga Bukan Bank sebanyak 2.419 perusahaan, dan pelapor DHE lebih dari 11.000 eksportir Pelaporan LLD dan DHE merupakan amanat dari UU No 24 tahun 1999 tentang Lalu Lintas Devisa dan Sistem Nilai Tukar. Pada pertemuan akhir tahun kali ini, untuk pertama kalinya pelapor DHE turut diundang mengingat pelaporan DHE sudah diimplementasikan mulai awal 2012 selain pelapor LLD Bank dan LLD Lembaga Keuangan Non Bank. (*/sun)
BI Nilai Pelaporan LLD dan DHE Semakin Membaik
