Padang (ANTARA) - Upaya pemulihan pascabencana terus dilakukan di Kabupaten Tanah Datar. Sejumlah akademisi dari Fakultas Kedokteran Universitas Prima Nusantara Bukittinggi melaksanakan kegiatan tanggap bencana melalui program Siaga Mobile, Instalasi Teknologi Air Bersih, serta Safety Environment for Recovery untuk membantu masyarakat terdampak yang mengalami keterbatasan akses air bersih dan sanitasi.
Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 19-21 Des 2025. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM) ini mendapatkan pendanaan dari Kementerian Pendidikan Tinggi Sains, dan Teknologi dengan nomor kontrak: 614/C3/DT.05.00/PM-TDB-BATCH II/2025, dan merupakan Pkm tanggap bencana.
Kegiatan PkM ini difokuskan pada penyediaan sistem air bersih darurat yang dapat langsung digunakan oleh warga. Tim melakukan instalasi tandon air, pompa air otomatis, serta perangkat pendukung lainnya yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan setempat. Fasilitas tersebut dirancang agar mudah dioperasikan dan dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan selama masa pemulihan.
Koordinator Tim 3 dr. Dwi Novilolita, MARS menyampaikan bahwa akses air bersih merupakan kebutuhan paling mendesak pascabencana. Kerusakan infrastruktur air dan lingkungan berpotensi menimbulkan masalah kesehatan jika tidak segera ditangani. Oleh karena itu, teknologi air bersih dipilih sebagai solusi cepat dan tepat guna.
Selain pemasangan fasilitas, tim juga memberikan edukasi singkat kepada masyarakat terkait penggunaan dan perawatan alat. Pendekatan ini diharapkan mampu meningkatkan kemandirian warga dalam mengelola sumber air bersih secara aman dan berkelanjutan.
Program Siaga Mobile menjadi bagian penting dalam respon cepat bencana, karena memungkinkan penanganan langsung di lapangan dengan menggabungkan aspek kemanusiaan dan teknologi. Masyarakat dilibatkan secara aktif dalam proses instalasi sebagai bagian dari penguatan kapasitas lokal.
Kegiatan ini juga mengusung konsep Safety Environment for Recovery, yaitu menciptakan lingkungan yang aman, sehat, dan mendukung proses pemulihan sosial serta kesehatan masyarakat. Lingkungan yang layak huni dinilai penting untuk mencegah risiko penyakit dan bencana lanjutan.
Warga setempat menyambut baik kehadiran program ini. Mereka mengaku sangat terbantu dengan tersedianya air bersih, terutama untuk kebutuhan harian seperti memasak, mandi, dan sanitasi. Bantuan tersebut dinilai memberikan dampak langsung serta meningkatkan rasa aman di tengah masa pemulihan.

Penulis : Tim Akademisi Fakultas Kedokteran UPN - Bukittinggi
