BPBD Agam: 4.330 warga masih mengungsi dampak bencana hidrometeorologi

id bencana hidrometeorologi,Kabupaten Agam, Sumatera Barat ,BPBD Agam

BPBD Agam: 4.330 warga masih mengungsi dampak bencana hidrometeorologi

Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka sedang berada di lokasi pengungsian korban banjir bandang di Kayu Pasak Nagari Salareh Aia, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam. Dok ANTARA/Yusrizal

Lubuk Basung (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Sumatera Barat mencatat sebanyak 4.330 warga masih mengungsi dampak bencana hidrometeorologi melanda daerah tersebut beberapa Minggu lalu.

"Ke 4.330 jiwa warga Agam mengungsi di 48 titik berdasarkan data Selasa (16/12) pukul 20.00 WIB," kata Kepala Pelaksana BPBD Agam Rahmat Lasmono di Lubuk Basung, Rabu.

Ia mengatakan ke 4.330 warga itu berasal dari Kecamatan Palembayan sebanyak 1.261 orang mengungsi di 15 titik, Kecamatan Palupuh 198 orang mengungsi di tiga titik.

Sedangkan di Kecamatan Tanjung Raya 2.192 orang mengungsi di 19 titik, Kecamatan Ampek Koto 49 orang mengungsi di lima titik.

Selain itu Kecamatan Malalak 280 orang mengungsi di satu titik dan Kecamatan Matur 350 orang mengungsi di enam titik.

"Mereka mengungsi setelah rumah mengalami rusak dampak banjir bandang, longsor dan lainnya melanda daerah itu. Termasuk berada di daerah zona merah," katanya.

Ia menambahkan kebutuhan makanan disuplai dari dapur umum yang disediakan oleh Dinas Sosial Agam, pemerintah nagari dan dibentuk warga.

Bencana alam itu, mengakibatkan 192 orang meninggal dunia, korban belum ditemukan 72 orang dan korban dirawat delapan orang.

"Saat ini proses pencarian masih berlanjut dengan melibatkan TNI, Polri, Basarnas dan relawan," katanya.

Ia mengakui rumah rusak ringan 472 unit, rusak sedang 290 unit, rusak berat 838 unit, fasilitas pendidikan yang rusak 114 unit, tempat ibadah yang rusak 11 unit.

Untuk jembatan yang rusak 49 titik, jalan yang rusak 69 titik, lahan pertanian yang rusak 1.948,23 hektare dan lainnya.

Pewarta :
Uploader: Jefri Doni
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.