Pulau Punjung (ANTARA) - PT Bukit Raya Mudisa (BRM) menyalurkan bantuan kemanusiaan serta mengerahkan tim peduli bencana, dan alat berat untuk membantu memulihkan korban terdampak bencana hidrometeorologi di Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Solok.
Melalui bantuan kemanusiaan, PT BRM yang beroperasi di Dharmasraya, Sijunjung, dan Solok Selatan mengirimkan 10 tim peduli becana berserta dengan perlengkapan mesin pompa MARK3, mini striker, dan satu unit alat berat untuk membantu membersihan rumah, dan fasilitas umum yang terdampak banjir.
Humas PT BRM, Endry Wahyudi dalam keterangan tertulis yang diterima di Pulau Punjung, Senin, mengatakan selama misi kemanusiaan tim peduli bencana perusahaan berada di beberapa titik wilayah bencana sejak 2 hingga 14 Desember 2025.
"Setidaknya lebih dari 70 rumah dan fasilitas umum berhasil dibersihkan dari material lumpur di Nagari Guguak Malalo, Kabupaten Tanah Datar dan Nagari Paninggahan Kabupaten Solok selama 12 hari tim peduli bencana berada di lokasi," ujarnya.
Selain itu, kata dia PT BRM juga memberikan bantuan sembako berupa 200 dus mie instan, sarden ukuran besar 200 kaleng, dan satu ton beras kepada warga di Nagari Guguak Malalo, Kabupaten Tanah Datar
"Per tanggal 14 Desember kami mohon pamit kembali. Kami berharap apa yang perusahaan, dan karyawan PT BRM berikan dapat meringankan beban saudara-saudara kami yang sedang dilanda musibah," ucap Endry saat akan pamit dari lokasi bencana.
Sementara itu, Tokoh Masyarakat Guguak Malalo Masnaini, mengucapkan terimakasih dan apresiasi kepada PT BRM dan tim yang telah memberikan bantuan kepada masyarakat Guguak Malalo dan Paninggahan.
"Kami mengucapkan terimakasih kepada perusahaan, atas bantuannya kepada warga kami. Padahal sebelumnya kami bahkan tidak tau, apalagi kenal dengan perusaan, namum karena panggilan kemanusiaan jauh-jauh datang untuk membantu dan meringankan beban kami. Semoga sang pencipta memberikan kesehatan dan kesejahteraan kepada perusahaan dan karyawannya," ujarnya yang juga pengurus Ikatan Keluarga Malalo (Ikmal).
Sebelumnya, Siklon Tropis Senyar yang memicu cuaca ekstrem di Sumatera beberapa waktu lalu masih menyisakan duka hingga saat ini. Tercatat 16 kabupaten/kota yang berada di Sumatera Barat terdampak bencana hidrometeorologi tersebut.
Guguak Malalo, Nagari yang terletak di Kabupaten Tanah Datar, salah satunya. Puluhan rumah luluh lantak akibat tersapu banjir yang juga membawa material lumpur, batu, bahkan kayu.
Dalam satu pekan banjir yang membawa material lumpur dan batu atau yang oleh masyarakat lokal sebut "galodo" terjadi sampai dua kali. Yakni Selasa (24/11) sekitar pukul 23:30 WIB, dan kemudian pada Jumat (28/11) sekitar pukul 12:20 WIB.
"Ribuan warga Nagari Guguak Malalo yang terdiri dari tiga Jorong yakni Jorong Padang Laweh, Malalo dan Muaro Ambius bahkan sempat terisolir kala itu, karena jalan satu satunya ke desa lain terputus," tambah Masnaidi.
