Pemkot Padang inventarisasi kerusakan infrastruktur akibat bencana

id pembersihan lokasi bencana,inventarisasi dampak kerusakan,kota padang,inventarisasi kerusakan infrastruktur,kerusakan in

Pemkot Padang inventarisasi kerusakan infrastruktur akibat bencana

Petugas membersihkan sisa-sisa material banjir di Kota Padang, Sumatera Barat. ANTARA/HO-Humas Pemkot Padang

Kota Padang (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Padang, Sumatera Barat melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) mulai melakukan inventarisasi kerusakan infrastruktur khususnya terhadap ruas-ruas jalan yang putus akibat bencana hidrometeorologi di daerah itu.

"Kami senantiasa bergerak cepat untuk menginventarisasi kerusakan infrastruktur agar penanganan pascabencana juga dapat segera dilakukan," kata Kepala Bidang Program dan Jasa Konstruksi Dinas PUPR Kota Padang Novianti di Padang, Senin.

Novianti mengatakan sejumlah titik telah dilakukan peninjauan di antaranya Jalan Batang Kabung Ganting-Koto Pulai di Kecamatan Koto Tangah yang putus akibat banjir.

Kondisi di lokasi tersebut, ujar dia, jalan terputus dan badan jalan saat ini telah menjadi sungai. Selanjutnya masih masih ada beberapa titik lain yang akan diinventarisasi segera. Selain jalan putus di sejumlah titik, bencana hidrometeorologi di daerah itu juga mengakibatkan terputus dan rusaknya sejumlah jembatan misalnya di Kuranji, Pauh dan Koto Tangah.

Di sisi lain, Dinas PUPR Padang juga terus mengintensifkan upaya pembersihan sedimen dan sampah pascabanjir dengan menurunkan tim tanggap darurat lengkap dengan peralatan berat.

"Sejak hari pertama bencana, kami sudah mengirimkan ekskavator untuk membersihkan sedimen dan sampah banjir. Sampai hari ini, sudah 16 alat berat bekerja di lokasi-lokasi terdampak dan 12 unit lagi dalam proses pengiriman," jelas Kepala Dinas PUPR Kota Padang Tri Hadiyanto.

Jumlah alat berat tersebut bersifat dinamis dan dapat bertambah sesuai kebutuhan lapangan. Selain mengandalkan armada milik PUPR, pihaknya juga menggandeng pihak swasta, perguruan tinggi, BUMN, Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera V dan Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Sumbar untuk mempercepat penanganan.

Selain alat berat, PUPR juga mengerahkan 100 tenaga manual yang tersebar ke lokasi-lokasi terdampak dengan fokus menangani titik-titik yang tidak dapat dijangkau alat berat termasuk kawasan permukiman padat.

"Banyak sedimen yang masuk ke rumah warga dan tidak mungkin diambil dengan alat berat. Karena itu, selain alat, kami juga menurunkan tenaga manual sebanyak 100 orang," sebut dia.

Pewarta :
Editor: Antara Sumbar
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.