Parik Malintang (ANTARA) - Sebanyak 21 jenazah telah ditemukan pada aliran Sungai Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat diduga merupakan korban banjir bandang atau galodo di Jembatan Kembar, Kota Padangpanjang yang terjadi pada Kamis (27/11).
"Untuk sementara hingga malam tadi ada 21 jenazah yang telah ditemukan," kata Kapolres Padang Pariaman AKBP Ahmad Faisol Amir di Parik Malintang, Sabtu.
Ia mengatakan korban tersebut ditemukan oleh tim gabungan yang terdiri dari Polisi, TNI, pemerintah daerah, masyarakat dan unsur lainnya yang melakukan pencarian hingga Jumat malam (28/11).
Dari pencarian tersebut 19 korban ditemukan di Kecamatan 2x11 Kayu Tanam, kemudian satu korban ditemukan di Kecamatan Lubuk Alung dan satu lagi di Kecamatan Batang Anai.
Setelah ditemukan, lanjutnya korban tersebut dibawa ke Puskesmas terdekat untuk penanganan awal dan selanjutnya dibawa ke RS Bhayangkara guna dilakukan identifikasi identitas korban.
"Untuk status ada yang diambil keluarga dan ada juga yg belum diambil," katanya.
Ia menambahkan tim gangguan hari ini kembali melanjutkan pencarian di aliran Sungai Batang Anai guna mencari dan mengevakuasi korban bencana tersebut.
Sebelumnya, Terjangan galodo atau banjir bandang yang membawa material tanah, lumpur, dan bebatuan, menimbun jalan nasional Padang - Padang Panjang, tepatnya di gerbang Kota Padang Panjang, Tanah Datar, dan Jembatan Kembar menuju Lembah Anai pada Kamis.
Plt Kepala BPBD Padang Panjang Noviyati menyebutkan kejadian pada Kamis siang itu menimbun badan jalan nasional yang merupakan pintu gerbang menuju Kota Padang Panjang dan Lembah Anai di wilayah Kabupaten Tanah Datar.
Material yang terdiri dari, tanah, lumpur, bebatuan, dan batang pohon, terbawa ke jalan itu sehingga mengakibatkan jalur itu tidak bisa dilintasi.
