Pemkab Pasaman tetapkan masa tanggap darurat bencana tujuh hari

id banjir pasaman,banjir sumatera,bencana sumatera,pemkab pasaman,bupati pasaman,tanggap darurat bencana ,cuaca ekstrem

Pemkab Pasaman tetapkan masa tanggap darurat bencana tujuh hari

Bupati Pasaman Welly Suhery saat meninjau lokasi bencana banjir di Kecamatan Rao Selatan. ANTARA/HO-Diskominfo Pasaman.

Lubuk Sikaping (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasaman, Sumatera Barat (Sumbar), menetapkan masa tanggap darurat bencana sampai 3 Desember 2025 dalam upaya penanggulangan bencana alam di daerah itu.

"Mulai Kamis (27/11) masa status tanggap darurat sampai 3 Desember 2025 atau tujuh hari resmi kita tetapkan," kata Bupati Pasaman Welly Suhery di Lubuk Sikaping, Jumat.

Dia mengatakan penatapan itu sesuai Keputusan Bupati Pasaman Nomor 188.45/325/BUP-PAS/2025. Langkah tanggap darurat ini, kata dia, harus dilaksanakan secara terpadu dan disiplin oleh seluruh unsur pemerintah dan aparat keamanan.

"Saya tegaskan, ini bukan bencana yang ditangani setengah-setengah. Semua bergerak, semua bertanggung jawab. Tidak ada lagi batas kewenangan antar-Organisasi Perangkat Daerah (OPD) atau instansi. Pasaman ini kita jaga bersama," ucap Welly Suhery.

Ia mengingatkan agar seluruh penggunaan peralatan dan logistik dilakukan secara tertib dan dapat dipertanggungjawabkan.

"Setiap barang yang keluar untuk penanganan bencana harus jelas, terdata, dan bisa dipertanggungjawabkan," ujar Bupati Pasaman itu.

Dia berharap koordinasi dan sinergitas antara Pemkab Pasaman Barat dengan Polri, TNI, dan instansi lainnya, berjalan dengan baik dalam penanggulangan bencana alam.

Sejumlah kawasan terdampak bencana tercatat berada di Kecamatan Lubuk Sikaping, Panti, Rao Selatan, Tigo Nagari, Mapattunggul Selatan, Bonjol, dan Kecamatan Duo Koto.

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Pasaman Dedi melaporkan persediaan bantuan telah disiapkan dan siap disalurkan. Bantuan tersebut meliputi 70 kasur, 30 selimut, makanan siap saji, makanan anak, tenda darurat, dan mobil dapur umum. Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial Provinsi.

Asisten Pemerintahan Pemkab Pasaman Teddy Marta menyampaikan Kecamatan Bonjol menjadi salah satu titik banjir terparah, terutama di wilayah Kumpulan.

"Ada warga yang dievakuasi ke masjid dan sebuah jembatan gantung dilaporkan putus," ujarnya.

Kepala Dinas Pertanian Prasetyo menyebutkan belum ada kerusakan serius pada lahan pertanian. "Di Rao Selatan memang ada genangan banjir, tapi sawah baru berusia dua minggu tanam, sehingga sampai saat ini belum ada dampak signifikan," jelasnya.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemkab Pasaman tetapkan masa tanggap darurat bencana hingga 3 Desember

Pewarta :
Editor: Antara Sumbar
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.