Parik Malintang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Padang Pariaman, Sumatera Barat berkoordinasi dengan Bulog provinsi setempat guna mempercepat merealisasikan cadangan pangan pemerintah daerah itu untuk memenuhi kebutuhan pangan korban banjir.
"Kami diperintah oleh bapak bupati untuk berkoordinasi dengan Bulog dalam rangka mempercepat penyaluran cadangan pangan pemerintah," kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Padang Pariaman Yurisman Yakub di Parik Malintang, Jumat.
Ia mengatakan hasil koordinasi tersebut Padang Pariaman mendapatkan lima ton beras yang didistribusikan hari ini dan akan digunakan untuk kebutuhan sejumlah dapur umum tanggap darurat bencana.
Setelah bencana usai, lanjutnya maka pemerintah juga akan memberikan bantuan beras sebanyak lima kilogram per orang guna memenuhi kebutuhan korban dalam 20 hari.
"Namun saat ini untuk dapur umum dulu," katanya.
Ia menyampaikan meskipun banyak pihak membantu memenuhi kebutuhan dapur umum salah satunya dari Dinas Sosial Sumbar namun melihat banyaknya korban dan cuaca masih belum kondusif maka pemerintah setempat perlu mempersiapkan langkah agar stok beras selalu tersedia.
Padang Pariaman, lanjutnya memiliki cadangan pangan pemerintah dalam bentuk beras dengan besaran sekitar 30 ton di Bulog sehingga itu yang digunakan memenuhi kebutuhan dapur umum.
"Kami meminta penyaluran cadangan pangan pemerintah tersebut dipercepat untuk tanggap darurat bencana di Padang Pariaman," ujarnya.
Diketahui Padang Pariaman dan sekitarnya mengalami cuaca ekstrem semenjak 21 sampai 27 November yang mengakibatkan sejumlah bencana menerpa daerah itu mulai dari banjir, longsor, dan pohon tumbang. Namun kondisi cuaca buruk tersebut diprediksi BMKG masih akan berlangsung hingga 29 November.
Setidaknya 10.575 warga Padang Pariaman terdampak banjir yang 2.968 di antaranya harus dievakuasi. Guna memenuhi kebutuhan makan warga tersebut Pemkab Padang Pariaman mendirikan dapur umum di sejumlah lokasi.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Minangkabau Padang Pariaman, Sumatera Barat mengingatkan masyarakat agar waspada terhadap potensi cuaca ekstrem di provinsi itu yang diperkirakan masih dapat terjadi hingga 29 November 2025.
"Dengan melihat perkembangan dinamika atmosfer aktual, masyarakat diimbau meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem terutama hujan lebat hingga ekstrem yang dapat disertai angin kencang di sebagian besar wilayah Sumbar," kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Minangkabau Desindra Deddy Kurniawan di Padang Pariaman.
Desindra Deddy mengatakan peringatan cuaca ekstrem tersebut sehubungan dengan adanya bibit siklon tropis 95B yang teridentifikasi sejak 21 November 2025 di wilayah Selat Malaka sebelah timur perairan Aceh
