Simpang Empat (ANTARA) - Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Pasaman Barat, Sumatera Barat mengajak para pecandu narkotika agar melakukan rehabilitasi di klinik yang disediakan secara gratis tanpa dipungut biaya sedikitpun.
"Rehabilitasi merupakan upaya BNNK untuk menyelamatkan pecandu dari belenggu narkotika. Kita siapkan klinik rehabilitasi dengan dokter dan perawatnya," kata Kepala BNNK Pasaman Barat Rangga Noverio didampingi tim pencegahan BNNK Fadilla dan dokter Klinik Pratama BNNK Silvia Mella di Simpang Empat, Sabtu.
Dia mengatakan agar masyarakat tidak segan-segan untuk rehabilitasi di BNNK Pasaman Barat.
Selain gratis juga jika sudah masuk rehap tidak ada penangkapan, tidak diintrogasi, tidak diancam dan tidak ada terkait persoalan hukum.
"Pecandu adalah seseorang yang sakit yang perlu direhabilitasi dan diobati. Mari datangi klinik BNNK," ujarnya.
Di klinik rehabilitasi ini menangani pecandu yang siifat rendah dan menengah.
Tahapnya dilakukan berupa rehap jalan yakni masyarakat datang dilakukan konseling lalu rehabilitasi dan bisa balik sesuai jadwal yang telah ditetapkan atau 12 kali kunjungan atau dua bulan.
Jika diperlukan penanganan lebih lanjut atau tingkat tinggi nanti dirujuk ke lembaga rehabilitasi BNN rawat inap seperti di Batam, Bogor dan Deli Serdang.
"Di tiga lokasi ini rawat inap selama enam bulan gratis," katanya
Dokter Klinik Pratama BNNK Silvia Mella menambahkan selama 2025 menangani 21 pecandu narkoba yang melakukan rehabilitasi. Terjadi peningkatan dibandingkan pada 2024 yang hanya 20 orang pasien.
Menurutnya setelah dilakukan rehabilitasi maka dilanjutkan dengan program pascarehabilitasi yang gunanya menyiapkan kembali pecandu ke masyarakat dan memilih pergaulan atau lingkungan yang tepat.
Juga memberikan sosialisasi kepada keluarga pecandu agar menyiapkan lingkungan yang sehat nantinya jika kembali ke tengah masyarakat.
"Seseorang yang pecandu itu rawan kembali. Jadi lingkungan sangat penting dan menentukan," ujarnya.
Tim pencegahan BNNK Pasaman Barat Fadilla menambahkan terhadap keluarga pihaknya juga mempunyai program ketahanan keluarga.
Saat rehab juga dilakukan pembinaan ketahanan keluarga, fokus pada orang tua, anak usia remaja karena rentan.
Upaya pencegahan peran keluarga sangat penting. Salah satunya dilakukan pertemuan atau workshop tentang bahaya narkotika bagi keluarga yang belum terkena pengaruh narkotika.
